Di antara keheningan malam
Di antara goresan yang tersusun
Perlahan hasta ini mengukir aksara
Menyiratkan sebuah rasa selaksa dalam lembaran
Senandika ini mengalun indah dengan berjuta tanya
Sungguh siapakah dirimu?
Seseorang yang selalu ku langitkan
Walau ku belum tahu siapakah dirimu
Namun mengapa Tuhan memberikan rasa ini?
Rasa yang tumbuh melalui algoritma kehidupan
Yang selalu ada dalam tiap bait doa
Dalam setiap harap yang selalu ku langitkan
Selaksa pertanyaan dalam pikiran mulai menyeruak
Mencari jawaban yang bahkan tak dapat dilihat
Hanya dalam bait yang kuucapkan
Semoga kutemukan dirimu dalam setiap doa