Denyut yang selayaknya terjaga
Lucut diterkam gulita
Tenggat yang semestinya bersahaja
Lesap ditelan badai luka
Redup,
Nan perlahan menjelma gelap tak bertepi
Pilu memeluk tubuh yang ringkuk
Meratap bak itik tak berinduk
Rembulan pun enggan merayu
Merayu pun bagai berteduh di rumpun bambu
Mujurnya,
Aku tak seorang diri
Aku bergandengan dengannya
Mengukuhkan erat dalam dekap
Merandai melangkahi
Badai yang tak acap guyub
Meniti hujan yang enggan teduh
Menyusuri malam berkepanjangan bak babi kelaparan
Kami bertolak diri
Menyentosakan awak dari orang-orang buta yang diberi suluh
Pun dari manusia serupa badak makan anaknya
Yang kian hari kian menggila meronta-ronta
Di malam yang tenang
Aku bergandengan dengannya
Lesap dalam gelap
Berangkulan dengan ombak yang menenteramkan
Bintang-bintang tampak kian benderang
Semesta turut menyaksikan
Aku bergandengan dengannya
Selamanya
Adinda Gita Aprilia Armin