Daun Momiji yang perlahan habis
Memberi sambutan kepada musim dingin
Menjadi potret yang sangat romantis
Di setiap penghujung tahun
Salju jatuh dengan riangnya
Berpijak lembut di permukaan jaket-jaket manusia
Bersama angin yang bertiup
Menerbangkan payung dalam genggaman
Terlihat Mentari tersenyum manis
Sembari awan tersipu malu
Saat salju mulai menutup jalan
Memperpendek jarak pandang
Membekukan alam sekitar
Ternyata membuka pikiranku
Jauh menuju kearahmu
Apakah dingin menyiksamu?
Apakah kamu bisa hangat tanpa pelukku?
Seruan batinku yang ku harap sampai padamu
Seketika ponsel pintarku berdering membawa pesan
“aku baik-baik saja” katamu dari jauh
Dinginnya salju saat itu tak mampu meredam hangat hatiku