Yogyakarta, Kecamuk Rindu Di Dada

0
183

I/

Mengunjungi Yogyakarta

adalah menempuh jalan panjang

kenangan dan kesederhanaan

 

Sayup tembang caping gunung,

lenguh andong, dan becak pancal

menyapa lembut dari kejauhan

 

Angkringan menyuguhkan nostalgia

gudeg, nasi kucing, sate ampela

menyihir agar tak pulang segera

II/

Kota yang selalu cantik

dan penuh sentuhan antik

keraton, keris, dan batik

 

Diberkati beringin kembar

dengan harapan-harapan baik

yang tak pudar di masa depan

III/

Melalui jalan Malioboro

menatap ramah kendaraan,

para penjual baju, dan jajanan

 

Nuansa Jawa sangat terasa

dengan kata ha-na-ca-ra-ka

bertengger di tiap penanda

 

Keasrian membungkam polusi

agar tak datang ke jalanan

orang pun bebas ke sana ke mari

IV/

Mengunjungi Yogyakarta

adalah mengobati kerinduan

yang terus berkecamuk di dada

 

Setiap kisah dan cerita

dipandang mata, diserap rasa,

dan dirayakan isi kepala

 

Kita akan terus datang

lagi, lagi, dan, lagi

tanpa pernah bosan