Jerit-jerit tangis terdengar lembut
Merobek telinga
Merobek hati
Hati nurani penuh dengan gelap
Awan-awan hitam terus berdatangan
Mengisi seluruh jiwa-jiwa manusia
Cahaya putih sang Ilahi
Bahkan sudah tak mampu lagi
Menghapus gelap di hati
Kita adalah saksi
Tentang semua ini
Tentang apa yang telah dan akan terjadi
Kita adalah saksi
Tentang sebuah senyuman indah
Tentang sebuah luka
Di setiap deru nafas seorang manusia
Satu selongsong peluru kedamaian telah terlepas
Dengan cepatnya, dengan kerasnya
Namun kita menjadi buta
Lalu kita menjadi tuli
Kita menolak itu
Damai sudah tak menjadi raja
Yang dulu meresap dalam
Di relung hati setiap manusia
Seorang anak hanya bisa terdiam
Menatap dirinya melayang di atas langit
Terbebas dari derita
Yang selama ini menjadi penghantar tidurnya
Yang selama ini selalu melekat di setiap mimpi-mimpinya