Pasir

0
167

Serbuk-serbuk kecil mengkilat menyilaukan mata

Bayang-bayang tubuhku sudah tak lagi terlihat

Begitu cerahnya langit menghilangkan semuanya

 

Aku menangis lirih

Burung-burung di langit tertawa riang ke arahku

Segera ku usap air mata di pipi ini

 

Angin sejuk seketika menerpa kulitku yang kasar

Tulang belulangku menjadi terasa dingin tak karuan

Aku tak bisa berdiri lagi

 

Kulihat burung-burung gagak masih saja tertawa riang di atas sana

Aku mencoba merangkak pelan ke arah utara

Untuk melewati gunung pasir di depanku

 

Namun serbuk-serbuk pasirnya tak membiarkanku pergi darinya

Sampai kapan pun, aku tak akan bisa pergi

Sampai aku tersadar bahwa tak ada lagi serbuk-serbuk pasir yang tersisa untuk kulewati

 

Tak ada lagi sebuah ironi yang harus dihadapi

Tak ada lagi imajinasi keindahan di dalam mimpi

Yang ada hanyalah sunyi

Sampai akhirnya aku pun mati, dengan kedua tangan yang tak pernah terpatri