Bubur Suro Palembang, Tradisi Berbagi di Bulan Ramadhan

1
357

Bubur suro, makanan berbentuk bubur yang diberi bumbu rempah sejak bertahun lalu menjadi tradisi berbagi makanan khas Ramadan yang dinanti-nanti warga Palembang, Sumatera Selatan. Bubur itu dibuat di Masjid Al-Mahmudiyah atau Masjid Suro Jalan Ki Gede Ing Suro, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Sumatera Selatan.

Salah satu pengurus Masjid Suro, Hasyim (68) mengatakan, bubur suro sudah menjadi tradisi sejak dulu yaitu sekitar tahun 1800-an, semenjak masjid itu berdiri. “Sejak zaman dulu, saat masjid Suro berdiri sudah ada bubur suro, sekitar tahun 1800-an,” kata Hasyim yang ditemui Selasa (19/4/2022) di masjid tersebut.

Ia menambahkan, bubur suro itu dibagikan kepada warga sekitar dan jamaah yang berbuka puasa di masjid. “Bubur suro biasanya dibagikan kepada warga sekitar dan jaamah masjid yang berbuka puasa di masjid,” ujar Hasyim yang membantu proses pembuatan bubur suro.

Hasyim mengaduk bubur suro yang belum diberi bumbu. Foto : Muhammad Ilham Akbar

Mahmudin(71) warga setempat yang menjadi juru masak bubur suro menyatakan, semenjak tahun 2019 bubur suro tidak lagi dibuat di masjid tetapi di kediamannya. Hal itu karena orang yang biasa membuat bubur suro jatuh sakit, sehingga untuk memudahkan proses pembuatan bubur dipindahkan Mahmudin ke rumahnya. “Iya, karena yang biasa membuat bubur suro jatuh sakit, jadi dipindahkan ke rumah saya untuk mempermudah proses memasak,” katanya.

Mahmudin membuat bubur suro dibantu oleh Hasyim. Mereka berdua bergantian mengaduk dan memasukkan bumbu ke dalam adonan bubur. Mahmudin mengatakan, sedikitnya 5-6 kilogram beras yang dimasak bisa menjadi 70-80 porsi bubur. Bumbu yang dimasukkan ke adonan bubur suro terdiri dari berbagai rempah-rempah, kecap, penyedap rasa, serta tambahan daging sapi cincang.

“Sekitar 5 sampai 6 kilogram beras yang dimasak. Setelah jadi, bisa untuk 70-80 porsi  bubur suro. Kalau untuk bumbu kita memakai rempah-rempah, kecap, penyedap rasa dan tambahan daging sapi cincang,” jelas Mahmudin.

Hasyim membagi bubur suro kedalam dua wadah. Foto : Muhammad Ilham Akbar

Di sela mengaduk adonan bubur suro, Hasyim sedikit menyinggung tentang kurangnya partisipasi kalangan anak muda dalam membuat bubur suro. Penyebabnya, anak muda yang tergabung dalam ikatan remaja masjid (irma) rata-rata sudah sibuk bekerja. “Kalau anak muda yang ikut irma rata-rata sudah bekerja, jadi jarang bantu buat bubur suro,” tutur Hasyim mengenai rendahnya keikutsertaan anak muda yang tergabung dalam irma.

Warga berebut bubur suro yang dibagikan pegurus masjid Suro. Foto : Muhammad Ilham Akbar

Proses pembuatan bubur membutuhkan waktu yang cukup lama. Setelah beras direbus dengan air sampai menjadi bubur harus terus diaduk selama 3 jam sampai matang dan mengental. Sambil terus diaduk, bumbu aneka rempah pelan-pelan dimasukkan ke tempat memasak bubur sambil terus diaduk. Setelah bumbu dan daging tercampur ke dalam bubur, sampai mengental, bubur suro dipisahkan ke dalam dua wadah yang selanjutnya dibawa ke masjid untuk dibagikan kepada warga secara cuma-cuma dan jamaah yang berbuka puasa di masjid Suro.

Siti, salah satu warga sekitar Masjid Suro, mengatakan dirinya selalu menyempatkan datang ke masjid itu untuk mengambil bubur suro yang dibagikan sebagai santapan saat berbuka. “Memang biasanya kalau puasa pasti datang ke masjid untuk mengambil bubur suro sebagai santapan berbuka di rumah. Apalagi ini kan tradisi yang cuma ada waktu bulan puasa,” tutur Siti menjelaskan kehadirannya di masjid Suro.

Pengurus masjid menyiapkan dan menyusun bubur suro untuk berbuka puasa. Foto : Muhammad Ilham Akbar

Menjelang maghrib, pengurus masjid menyiapkan  bubur serta kudapan lainnya yang akan disantap waktu berbuka puasa di masjid itu. Pada bagian tengah masjid, bubur suro dan makanan pembuka puasa lainnya sudah tertata rapih dan siap untuk disantap.

Tak lama kemudian menjelang waktu berbuka puasa tiba, para warga mulai berdatangan untuk berbuka puasa bersama warga lain. Begitu adzan maghrib berkumandang, warga mulai menyantap masakan khas di Masjid Suro itu.

Jamaah Masjid Suro menyantap bubur suro ketika berbuka puasa. Foto : Muhammad Ilham Akbar

Muhammad Ilham Akbar, Magangers Kompas Muda Harian Kompas Batch XII, mahasiswa Jurnalistik UIN Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan