Se-per-sekian waktu berlalu
tak disambut hangat oleh bapak-ibu
tertampik keras pada balutan rayu
dipanggulnya membawa angan yang semu
dilengannya mendekap hasrat yang layu
diam tanpa membungkam
sembunyi tanpa mengancam
berhenti tanpa tenggelam
lalu pergi tanpa mengucap salam
apakah sampai di sini, kau usaikan semayam?
mengenang harapan di pusara keteguhan
bertukar nyawa pada hempasan kekecewaan
sesaat berjanji di batas kebersamaan
merevolusi arah pada instruksi yang tak sejalan
sedang mimpi tak lagi bersisian
pun rintangan menutup ruang kepercayaan
singgahmu bagaikan daun berjatuhan
di-sayang-kan, kemudian di-rela-kan tanpa bisa berpelukan
Sudewa, 2022