Kita masih ingat, di hari Kamis, pada sore hari itu
Kutunggu giliranmu, kamu takut, kutinggal
Mengepel lantai yang sudah kusam, supaya kembali putih lantainya
Menghapus jejak-jejak kaki kita, yang tak ada bekasnya di sana
Kau pernah dijewer, sebab, lupa mengingatkanku, akan giliranmu
Karena, kamu takut, kutinggal.
Kita masih ingat, udara yang kita tabrak, bersama motormu yang lamban itu
Angin yang menampar-nampar wajah kita bersama, yang mengibar-ngibarkan rambut kita, yang mengaburkan suara tawamu
Kita masih ingat, di hari Kamis, sepulang sekolah
Senja padam, di kepalamu
Warna jingga, dari senja itu, tertinggal di rambutmu
Bulan, terbit di gigimu
Siluet, dari bayang-bayangku, abadi di matamu
Jakarta, 31 Oktober, 2021