Juan Dwi Putra, Si Duta Universitas Brawijaya Malang

0
873

Malam puncak pemilihan Putra-Putri Brawijaya tahun 2020 telah dilaksanakan secara daring pada Sabtu (5/12/2020). Perhelatan tersebut disiarkan secara live streaming di kanal YouTube UB TV. Melansir dari prasetya.ub.ac.id, Putra-Putri Brawijaya (PPB) merupakan duta bagi kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur yang diharapkan mampu melaksanakan tugasnya sebagai wakil Universitas Brawijaya di tingkat lokal maupun internasional.

Gelar Putra Brawijaya tahun 2020 bukan semata-mata didapatkan oleh seorang Juan Dwi Putra (21) dengan mudah. Juan, panggilan akrabnya, berhasil menduduki juara 1 Putra Brawijaya tahun 2020, menggeser sekitar 150 orang lainnya. Mahasiswa semester lima program studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya ini sudah sejak lama mencari tahu perkembangan ajang pemilihan Putra-Putri Brawijaya.

“Tahun 2018, aku mulai tahu dan paham Putra-Putri Brawijaya. Saat itu, aku mendukung temanku yang seorang finalis,” jelas Juan saat dihubungi melalui aplikasi Google Meet pada Selasa (9/12/2020) malam. Berawal dari kekagumannya akan kontestasi itu, tahun 2019 ia mencoba untuk mendaftar. Akan tetapi, takdir berkata lain, pada tahap pertama pemilihan, ia belum lolos menuju tahap berikutnya sebagai Putra-Putri Brawijaya tahun 2019.

Juan Dwi Putra pada sesi tanya jawab di malam Grand Final Putra-Putri Brawijaya tahun 2020. Foto : Tangkapan Layar YouTube UB TV

“H-1 jam penutupan pendaftaran, aku baru mengumpulkan formulir,” kata Juan. Ia menuturkan, awalnya ia tak berniat untuk mendaftar Putra-Putri Brawijaya di tahun 2020. Akan tetapi, temannya lah yang mendukung Juan untuk maju ke pemilihan tahun ini.

Juan mengatakan di awal pendaftaran, ia berusaha melakukan personal branding dirinya. Menurut dia,  di PPB mahasiswa  belajar untuk melatih etika dan cara berbicara yang baik. Baginya, pelajaran yang bisa diambil dari Putra-Putri Brawijaya merupakan softskill yang dibutuhkan banyak orang. Ia merasa beruntung bisa menjadi bagian dari Putra-Putri Brawijaya 2020 karena segala hal diajarkan di sana. Mulai dari etika menjadi seorang duta kampus sampai dengan melakukan perawatan diri sendiri.

Ia telah mengikuti alur seleksi Putra-Putri Brawijaya itu dengan baik dari awal karantina sampai malam grand final. “Di masa karantina kami diajark banyak hal, mulai dari bagaimana tata cara melakukan tanya jawab yang baik, materi kePPB-an, sampai dengan unjuk bakat, pokoknya seru deh” jelasnya.

Persiapan matang

Juan telah menyiapkan diri untuk mengikuti pemilihan Putra-Putri Brawijaya 2020. “Di masa daring ini, menurutku persiapan lebih sulit karena segalanya harus diurus sendiri,” katanya. Juan mengurus segala persiapan tersebut dibantu teman yang bukan peserta PPB.

Laptop, jaringan internet yang stabil, dan pakaian merupakan hal penting yang harus ia siapkan dengan baik, tetapi yang tak kalah penting menyiapkan mental, apalagi menuju malam puncak pemilihan.

Ia mengatakan tidak memiliki rasa gugup pada malam puncak pemilihan PPB tahun 2020. “Aku ikut PPB karena ingin dapat pengalaman aja. Aku santai-santai aja, mungkin hal ini yang membuat aku nggak deg-degan dan lebih rileks aja sih,” katanya sambil tertawa.

Banyak dukungan 

Saat pengumuman juara satu, ia tak menyangka bisa menang menjadi Putra Brawijaya tahun 2020. Mendapat gelar Putra Brawijaya 2020 mambawa rasa senang dan haru. Dukungan dari keluarga juga terus mengalir pada dirinya. “Pas pengumuman, orang tuaku di Jakarta ikut senang. Mereka support aku,” ujar mahasiswa asal Jakarta ini.

Bagi Juan, selain keluarga, peran teman-teman dalam membantu menyiapkan segala hal selama rangkaian Putra-Putri Brawijaya sangat besar. Tak lupa, ia menyebutkan nama-nama temannya yang sudah membantu dengan sekuat tenaga.

“Safira, Faraz, Fariza, Firman, Fadhil, wah mereka semua benar-benar support system ku selama pemilihan PPB ini. Ada yang sebagai make up artist, ada yang sebagai videografer dan fotografer, sampai ada juga yang meminjamkan beberapa baju untukku,” jelasnya. Selain temannya yang mendukung secara langsung, temannya yang lain juga mendukung dengan terus memberikan semangat.

Juan (duduk nomor dua dari kiri) saat menghadiri International Institute of Administrative Sciences Lien International Conference di Nanyang University 2019. Foto : Arsip Pribadi

Juan Dwi Putra

Lahir : Jakarta, 13 April 1999

Pendidikan : Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Malang

Penghargaan :

  1. Putra Brawijaya tahun 2020
  2. Presentator di International Institute of Administrative Sciences International Conference di Nanyang University, Singapore (2019)

Pengalaman :

  1. Junior Researcher di Smart.id (2020)
  2. Social Project Plastik Singkong (2020)
  3. Delegates for O-Model United Nations Vietnam (2019)
  4. Staf Studi Data & Kreativitas Eksekutif Mahasiswa UB (2019)
  5. Staf Advokasi dan Sosial Masyarakat Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik (2019)

Rencana ke depan

Juan menyatakan, sejauh ini ia telah menyiapkan grand design program kerja untuk masa bakti satu tahun ke depan. Hal pertama yang ia lakukan adalah menyiiapkan struktur paguyuban. Ia menuturkan bahwa setiap angkatan di Putra-Putri Brawijaya harus memiliki struktur di dalam paguyubannya.

Selain pembentukan struktur, Juan berencana mengubah beberapa nama divisi di dalam struktur organisasi PPB. “Aku sedikit mengubah salah satu nama divisi, yang awalnya PSDM (pembangunan sumber daya manusia) menjadi human resource,” katanya.

Bahkan, ia juga telah menyiapkan pelaksanaan ajang pemilihan Putra-Putri Brawijaya tahun 2021. “Kami kan paguyuban ya, jadi banyak acara makrab (malam keakraban) untuk anggota, hal itu juga sedang aku siapkan,” ujarnya. Akan tetapi, saat ini, Paguyuban Putra-Putri Brawijaya tahun 2020 belum menentukan ketua paguyuban.

Pandemi Covid-19 yang belum usai, menuntut Juan untuk menentukan dua persiapan. Ia bersama teman-teman PPB yang lain menyiapkan juga acara-acara yang akan dilaksanakan secara daring. “Aku sih mempersiapkan plan A dan plan B. Di plan A aku mempersiapkan untuk online dan di plan B aku mempersiapkan untuk offline,” ujar Juan. Ia mengatakan, jika sewaktu-waktu ada kebijakan dari kampus UB untuk offline, ia bisa menggunakan rencananya yang lain (plan B) untuk acara-acara offline. “Ya, jadi ada back up lah,” sambungnya.

Juan Dwi Putra saat pengumuman sebagai Juara I Putra Brawijaya tahun 2020. Foto : Tangkapan Layar YouTube UB TV

Representasi universitas 

Menjadi seorang duta kampus merupakan tugas yang harus dijalani oleh Juan. Ia diharapkan bisa menjadi perwakilan Universitas Brawijaya di berbagai kegiatan-kegiatan. “Biasanya Putra-Putri Brawijaya menjadi perwakilan acara-acara yang dilakukan di UB, baik dari mahasiswa maupun pihak kampus,” jelasnya. Apabila melihat pengalaman Putra-Putri Brawijaya di tahun lalu, biasanya, PPB diminta untuk menjadi moderator, pembawa acara, dan terkadang juga sebagai pengisi acara.

Selain itu, Putra-Putri Brawijaya juga mengemban tugas untuk menyambut tamu-tamu penting di lingkungan Universitas Brawijaya. Tugas lain seorang Putra-Putri Brawijaya adalah memperkenalkan UB di acara “Campus Fair” yang biasa diadakan bagi siswa-siswi SMA.

Tak luput dari perhatian, Putra-Putri Brawijaya berusaha menunjukkan kepada masyarakat tentang kampus UB yang menjunjung inklusivitas. “Sebagai duta, aku harus memahami bahwa UB menyediakan kesempatan kepada orang disabilitas untuk mengenyam pendidikan di bangku kuliah,” tutur Juan. Duta Putra Brawijaya 2020 itu akan berusaha memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Universitas Brawijaya merupakan kampus yang ramah terhadap mahasiswa disabilitas.

Rafi Ramadhan, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang dan Magangers Kompas MuDa Harian Kompas 2019