Mengubah “Insecure” Menjadi Kelebihanmu

11
2608

 

Hai Sobat Muda !, Yuk Kita pahami lebih dekat mengubah insecure atau rasa tidak aman menjadi kelebihan kita. Pada era milenial ini pasti banyak banget anak muda atau kaum milenial yang suka insecure sama dirinya sendiri,  khususnya kaum perempuan. Sebelum membahas mendalam tentang mengubah insecure menjadi kelebihanmu, kita bahas apa sih insecure itu ?

Insecure adalah perasaan tidak aman dan sellau merasa kurang. Sebenarnya perasaan seperti itu merupakan hal yang normal terjadi kepada setiap individu, tetapi merasa insecure terhadap diri sendiri sepanjang waktu secara berlebihan dapat memengaruhi setiap aspek kehidupan kalian. Mulai dari kesehatan fisik, emosional, krisis percaya diri, hingga pekerjaan dan kuliah.

Mengapa hal itu banyak terjadi apalagi di lingkaran atau pertemanan perempuan ? Menurut saya, insecure muncul karena adanya suatu standar yang secara tidak langsung terbuat dari adanya lingkaran dan memengaruhi sikap mereka terhadap orang-orang yang berada di lingkaran tersebut. Terlebih insecure juga membuat orang-orang merasa dirinya kurang,  dalam segi financial, fisik, atau sikap sehingga mereka merasa minder dan cenderung akan menutup diri karena merasa berada di luar dari standar tersebut.

Akibat lain yang akan ditimbulkan oleh rasa insecure,  seseorang bisa menjadi takut untuk berinteraksi dengan orang lain. Hal itu bisa disebabkan mungkin karena berat badannya, warna kulit yang berbeda, dan perbedaan fisik lain. Atau segala perbedaan yang ada dalam standar fisik yang terbentuk secara tidak langsung sehingga  menyebabkan seseoarang merasa insecure lalu timbul rasa tidak aman untuk berinteraksi.

Pasti kalian akan berpikiran, apakah aku akan diterima di lingkungan ini? Gimana kalau aku enggak diterima di sini ? dan semua pikiran negatif lain yang kalian takutkan. Kalian akan menilai diri kalian sendiri rendah dan tidak percaya diri. Setiap manusia juga tidak pernah lepas dari bersosialisasi, karena interaksi dengan manusia itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Pada dasarnya merasa tidak aman atau insecure dalam diri itu sangatlah wajar tetapi ketika perasaan tersebut menjadi berlarut-larut maka hal ini akan menjadi masalah yang besar dalam kehidupan kalian loh sobat Muda. Nah kita langsung aja masuk ke pembahasan utama, bagaimana sih cara  kita yang sedang merasakan insecure mengubah perasaan tersebut justru menjadi kelebihan kita ?

Percaya diri

Yups, betul sekali kita harus membangun rasa percaya diri. Nah bagaimana bisa sih kita yang insecure harus membangun rasa percaya diri ? dengan cara kalian mencatat dan mencari tahu apa kekurangan dan kelebihan kalian, lalu  teruslah mengasah dan menujukkan pada dunia bahwa kalian punya suatu bakat. Dengan cara itu kalian juga bisa mendapatkan kepercayaan diri kembali.

Tidak perlu pengakuan dari orang banyak, orang-orang terdekat yang menyadari kemampuan kalian juga bisa membuat kalian lebih yakin pada diri sendiri loh. Sedangkan kalau kalian sudah menemukan kelemahan diri, jangan berhenti sampai di situ atau hanya meratapinya. Justru kalian harus berjuang untuk mengasah diri supaya kelemahan ini tidak lantas menjadi batu sandungan di kemudian hari.

Memaafkan

Setiap individu pasti pernah melakukan kesalahan, namun, bila kalian terus-terusan menyesali kesalahan dan tidak bisa move on, kalian akan terus dihantui olehn rasa bersalah dan selalu merasa minder. Maka, belajarlah untuk memaafkan diri kalian sendiri atau berdamai dengan orang lain yang pernah menyakiti kalian. Dengan begitu, kalian bisa fokus menata masa depan dengan lebih percaya diri.

Selain itu, penting untuk setiap hari mempunya pemikiran positif. Pikiran yang baik dan positif akan membawa kalian pada tingkat kepercayaan diri yang maksimal juga. Jauhi pikiran-pikiran negatif atau kecemasan soal komentar orang lain. Usahakan juga untuk berada di dalam lingkungan orang-orang yang positif, mendukung, dan selalu menerima kalian apa adanya.

Dan yang paling penting, mengubah pola pikir kalian bahwa semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda – beda. Dengan demikian  kita tidak dapat memukul rata atau mengukur standart kelebihan dan kekurangan setiap individu dengan diri kita sendiri.

Mengasah hobi

Mengasah hobi  merupakan hal yang penting untuk mengubah insecure menjadi kelebihan kalian. Alihkan, lampiaskan saja rasa insecure itu kepada hobi kalian karena hal tersebut akan berdampak positif bagi pengembangn potensi hobi kalian. Secara otomatis kalian dapat berekspresi untuk menjadikan hobi kalian sebagai wadah untuk menunjukan kemampuan dan kelebihan kalian kepada orang lain.

Fokus pada kegemaran

Yuk fokus. Cobalah untuk fokus pada hal-hal yang memang kalian sukai karena pada saat kita menyukai hal atau kegiatan tertentu kita akan cenderung melupakan insecure yang kita rasakan dan juga kita akan melakukan hal yang kita sukai tanpa memikirkan standar yang membuat kita menjadi insecure.

Sebaiknya tinggalkan pekerjaan, kegiatan atau hal apa pun yang membuat kalian tidak bahagia dan kejarlah karier,hobby atau apapun yang positif yang memang menjadi impian.

Standar diri 

Mari membuat standar diri kalian sendiri, mengapa ? karena insecure yang kalian rasakan merupakan hasil dari standar lingkaran yang secara tidak langsung terbentuk dan selalu berpatokan kepada standar individu yang lain dengan contoh yang banyak orang alami. Misalnya  warna kulit putih lebih di kagumi dibandingkan kulit yang lebih kecoklatan yang membuat semua orang mengikuti standar bahwa kulit putih lebih menarik dari pada kulit yang lebih coklat.

Mengapa kalian tidak membuat standar diri kalian sendiri sendiri ? Dengan contoh di atas, individu yang memiliki kulit lebih kecoklatan juga bisa berekspresi, dikagumi dan lebih menarik, dapat juga menjadi contoh individu yang lain. Cara  tersebut  penting untuk mengubah insecure yang kau rasakan menjadi kelebihan.

Ingatlah semua manusia  memliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pandai-pandailah mengasah kemampuan diri agar dapat menunjukan kesuksesan kalian di balik insecure yang kalian rasakan, sehingga kita harus lebih menghargai diri kita sendiri, selalu berfikir dan melakukan hal positif, dan selalu menjadi individu yang menginspirasi. Kita tidak pernah tahu kedepan mungkin ternyata rasa insecuremu  merupakan hal yang akan membuat kamu menemukan jalan kesuksesan.

Mutia Ayu Chondro K, mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jurusan Perhotelan 

11 COMMENTS

  1. bagus artikelnya, mbak Mutia…
    mbak mutia, boleh tanya gk.
    cara mengapluod tulisan di kompas ini gimana ya ?
    saya sudah mengapluod, tapi tulisanya masih “dipending” terus…
    apa memang begitu prosedurnya lama.

    • Terima kasih mas Muslih Udin atas apresiasinya, untuk pem-published artikel sudah menjadi kewenang pihak kompas dan setau saya pem-published an artikel juga melalui tahap seleksi dari pihak kompas muda, namun untuk peng-upload an artikel awalnya sama ko punya saya pending terlebih dahulu, semangat terus mas Muslih Udin untuk terus berkarya ✨.

  2. Menarik. Bagus artikelnya. Dapat memotivasi banyak kaum perempuan di Indonesia. Semangat menulis ya Mutia.

    (Sedikit diskusi ya 😊)

    Mengenai insecure, terkadang dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu eksternal dan internal.

    Eksternal berarti faktor yg berada diluar kendali kita. Pertemanan yg toksik, pacar yg toksik, hingga lingkungan saudara pun bisa saja toksik.

    Internal berarti cara kita memandang insecure itu sendiri. Insecure adalah “perasaan tidak nyaman” yg muncul di dalam diri kita atas situasi yg terjadi.

    Terkadang, bukan situasi nya yg membuat kita tidak nyaman, tetapi standar kenyamanan yg kita inginkan lah yg tidak sesuai. Artinya, terkadang, secara tidak langsung kita juga “menuntut” situasi ideal.

    Kenyataan nya, tidak ada situasi se “ideal” yg kita harapkan dimana pun. Dalam lingkungan pertemanan yg terdiri dari 5 orang, bisa saja yg cocok hanya 1 di antara 5 orang tersebut. Tetapi bukan berarti km harus meninggalkan kelompok tersebut bukan ?

    Mungkin km hanya perlu meningkatkan empati terhadapnya. Belajar mentoleransi. Hingga km mampu menerima dan beradaptasi di dalam nya.

    Sehingga energi mu tidak terkuras terhadap perasaan mu sendiri. Rasa Sedih, Kecewa, Patah hati hanya memboroskan Waktu dan Energi. Rasa2nya berdamai adalah gerbang pertama dan utama untuk melalui nya.

    😄😄..

    Bagaimana menurut Mutia ? 😊

    • baik,terimakasih untuk tanggapannya kak sigit, mungkin kalau hanya untuk menoleransi semua orang bisa namun jika kelompok tersebut menjadi kelompok yang kurang baik dan juga terlalu toxic bagi individu tersebut sepertinya menurut saya yang dapat dilakukan hanya leave thats group karena kita tahu hal toxic yang terus menerus di hadapkan kepada individu tersebut tidak baik bagi kesehatan mentalnya dan juga lebih baik memperkecil circle sehingga memperkecil drama yang ada, terima kasih 🙂

      • Terima kasih ya Mutia, atas waktu nya untuk berdiskusi.

        Betul. Leave that grup. Jaga jarak. Dan menciptakan circle baru dengan suasana yg lebih fresh. Sy setuju.

        Dan dunia terkadang punya cara nya tersendiri untuk berkomunikasi.. memberitahu kita, apa yg baik dan tidak baik. Mana yg toxic dan mana yg tidak. Bisa jadi yg awalnya toxic, berubah menjadi orang yg akan km percaya.

        Sy selalu percaya, semesta di kuasai oleh 2 hal, yaitu Alam dan Waktu.

        Beberapa waktu yg lalu, sy bertemu seseorang. Dia bekerja untuk sy. Dan lucu nya, dia selalu mengulang kesalahan yg sama. Di titik yg sama. Sy sempat berpikir, apakah dia “toxic” di dalam rantai bisnis sy ?

        Karena bila pekerjaan nya selalu salah, maka akan ada sebagian waktu yg terhambat untuk mentoleransi kesalahan nya. Dan sy memiliki trust issue yg besar ke dia.

        Tetapi dia selalu gigih untuk bertanya, memperbaiki kualitas kerja nya. Dia selalu bersemangat untuk belajar memperbaiki kesalahan nya. Dan diantara kami, selalu ada kata “maaf” bila kami merasa ada yg kurang maksimal di beberapa bagian pekerjaan.

        Dan meskipun “pelan” perubahan yg dia buat, tetapi itu tetaplah perubahan.,, alam, lingkungan, komunikasi, perlahan membuat nya berubah. Serta proses dari waktu ke waktu tanpa terasa, membuat pekerjaan nya semakin baik.

        Dan baru saja, secara perlahan, sy naikan jabatan nya di bagian produksi. Yg awalnya sy pikir toxic, ternyata dia adalah “emas” di kemudian hari.
        —–
        Ya, toxic bisa saja berada di lingkungan kerja.
        —–
        Begitu juga Pertemanan. Mitra Bisnis.

        Ada yg sebagian karakternya yg awalnya baik, tetapi perlahan mulai terlihat asli nya .
        Mulai licik, berpikir hanya tentang diri nya sendiri. Hanya diri nya yg boleh untung. Dan hanya dia yg bisa memberikan keuntungan. (Star syndrome).
        —–

        Waktu akhirnya mengajarkan bahwa Toxic bisa jadi bersifat sementara, tetapi ada juga yg bersifat permanen (karakter nya memang seperti itu)

        Semua orang (sy percaya) berubah. Ada yg berubah memjadi semakin positif. Ada yg berubah menjadi semakin negatif.

        “Waktu” akhirnya mengajarkan sy untuk lebih banyak memaafkan dan meminta maaf. Dengan demikian, kita dimampukan untuk berpikir jernih dalam menilai sesuatu.

        Menilai dan memilah, mana yg “toxic” beneran, mana yg ternyata “emas” untuk kita di masa yg akan datang.

        “Memaafkan, agar km pun dimaafkan”

        Yg toxic (sy setuju dengan km) di tinggalkan, yg berubah menjadi “emas” di maafkan.

        Terima kasih banyak ya Mutia, atas diskusi nya.

        Semoga ada topik baru lain nya, agar kita bisa berdiskusi kembali. 😄

        Selamat pagi.
        Om Swastiastu.

        Semoga kebaikan berbuah kebaikan. 😊🙏