Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan Politeknik Negeri Jakarta mengadakan Seminar Nasional Teknologi Cetak dan Media Kreatif (TETAMEKRAF) dengan tema “Inovasi Media Kreatif dan Strategi UMKM Menuju Industri 5.0”. Acara dilaksanakan secara daring pada 12 Agustus 2020 lalu.
Seminar Nasional TETAMEKRAF tersebut diisi oleh tiga pembicara. Mereka adalah, Sandiaga Uno yang seorang pengusaha nasional, Dr Intan Rizky Mutiaz, pakar di bidang DKV dan Multimedia serta Ketua Umum Asosiasi Program Studi DKV Indonesia. Satu pembicara lagi, Teguh Maianto, pakar rotogravure dan packaging yang juga Chairmen dan CEO Packaging Developmen.
Para pembicara dalam seminar membahas tentang persiapan yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM dari revolusi 4.0 menjadi 5.0. “Perubaha pasti akan terjadi, yang konstan itu adalah perubahan. Jika kita tidak melakukan perubahan kita akan punah. Di dalam kehidupan kita semua mengalami perubahan secara gradual ataupun transitional. Untuk UMKM, hal itu harus menjadi agenda prioritas untuk diselesaikan,” ucap Sandiaga Uno.
Sandi menjelaskan, hal-hal yang harus diselesaikan adalah akses permodalan, UMKM selalu susah mendapatkan modal. Lalu,inovasi produk dan brand yang harus dibagun sehingga umkm dapat lebih berdayasaing. Selanjutnya, jangkauan dan retensi pelanggan yang merupakan bagian dari aspek pasar. Terakhir, kompetensi dan sumber daya manusia.
Maka dari itu, menurut Sandi, kita harus menyediakan solusi dan peluang untuk UMKM agar lebih flekibel melakukan inovasi teknologi dalam pemanfaatan transformasi dan migrasi data dan digital.
“Misalnya, bisnis berbasis awan atau cloud computing. Bagaimana dengan skala kecil para UMKM ini dapat menggunakan bisnis berbasis awan dan bagaimana meningkatkan customer enhancement atau memastikan pelanggan kita tak berpindah ke toko sebelah,” katanya lagi.
Maka, Sandi melanjutkan, dalam menghadapi perubahan teknologi, UMKM harus memiliki karakteristik mampu mendayagunakan teknologi dan perubahan operasional bisnis. “Pelaku UMKM dapat memanfaatkan platform atau aplikasi daring gratis atau murah untuk membantu solusi finansial dan membuat pembukuan berkualitas,” kata Sandi memberi saran.
Kemudian ia melanjutkan, bagaimana menggunakan data yang ada di dunia maya untuk melakukan inovasi produk dan bagaimana kita menggunakan sosial media untuk melayani pelanggan kita dengan lebih baik. Terakhir, peningkatan SDM dari pelatihan-pelatihan dan pendampingan.
Selain itu, Sandi mengatakan, UMKM dapat menggunakan platform digital untuk memaksimalkan pemasaran, mendapatkan modal, dan melakukan inovasi produk, seperti Modal Rakyat, PayFazz, Instagram, Facebook, Tokopedia, GrabFood, Slack, ataupun menggunakan Zoom, Google Meet, Google Classroom untuk mengendalikan pekerjaan atau massive online opencourse.
Untuk menghadapi tantangan perubahan teknologi dan tantangan holistik lainnya, UMKM perlu melakukan penggabungan upaya internal dan eksternal agar dapat terus eksis.
“Dari sisi internal, pertama kita harus aktif jangan pasif. Sebab, keberuntungan menghampiri orang-orang yang menjemput bola bukan menunggu. Kedua, selalu beradaptasi karena dunia penuh dengan perubahan, kalau tidak beradaptasi kita akan tertinggal. Ketiga, berani untuk melakukan eksekusi, mulai dari inovasi produk sampai perkembangan tren,” ujar Sandi.
Kemasan dan desain
Sementara Teguh yang berbicara soal kemasan mengingatkan, soal kemasan pun perlu mendapat perhatian dari para pelaku UMKM agar produknya laku di pasaran.
“Produk dan cara pengemasan dapat diibaratkan “king” dan “queen”. Jika kita punya produk yang bagus tapi kalau tidak didukung oleh pengemasan (yang bagus) maka dia tidak akan sempurna,” ujar Teguh Maianto. Ia menyampaikan, produk tanpa didukung dengan cara pengemasan yang baik, dari sisi pemasaran akan berbeda dari produk yang memiliki pengemasan bagus.
“Benefit yang kita dapat dari sisi fleksibel pengemasan banyak hal, seperti kemudahan dalam menyimpan, mengurangi berat, resealable properties, eye-catching graphics,” kata Teguh. Setelah produk dan pengemasan sudah siap. Jangan lupa menentukan cara pemasaran produk.
Sama seperti yang diutarakan oleh Sandiaga Uno, Dr. Intan Rizky pun mengatakan, orang yang akan survive di era digital 4.0 dan masyarakat 5.0 bukanlah yang paling kuat atau yang paling pintar, tapi yang paling bisa beradaptasi.
Maka penting sekali memahami teknologi untuk dimanfaatkan dalam membangun UMKM. “Kita harus bisa memanfaatkan media, seperti YouTube, Podcast, e-book, dan web media. Ini adalah sebuah kekuatan untuk berkomunikasi dan berbisnis,” ujar Intan.
Dapat dilihat saat ini sosial media marketing atau digital marketing tumbuh. Salah satunya adalah dalam pembuatan konten. Contohnya konten dalam sosial media Instagram. Salah satu cara UMKM dapat eksis di media sosial dengan endorsment ke artis ataupun selebgram. “Sekarang beberapa produk tidak lagi beriklan di TV tapi ke personal. Sebab, fans followers lebih lebih loyal ke orang yang mereka kagumi,” ucap Intan.
Yuk, terapkan tips-tips di atas untuk mempertahankan dan memajukan UMKM milikmu!
Devi Ari Rahmadhani, mahasiswa Polteknik Jakarta