Mon Destin

0
267

*nitt…nitt…nitt…*

Suara alarm sudah berbunyi sejak 30 menit lalu tetapi Andi masih tertidur pulas di kamarnya. Seorang pengasuh pribadinya pun sudah mengetuk pintu kamarnya beberapa kali.

“Den Andi, bangun den.. sekarang udah jam tujuh, den nanti telat sekolah!” kata Bi Siti membangunkan Andi.

“Iyaa bi, ini udah bangun.” Jawab Andi sesudah terbangun dari tidurnya

Hari ini merupakan pagi yang biasa dijalankan oleh Andi, seorang anak dari pengusaha sukses di Jakarta. Semenjak kepergian ayahnya enam tahun lalu dan ibu kandungnya saat melahirkan dirinya, Andi tumbuh menjadi anak yang keras kepala dan hanya melakukan apa yang dia inginkan. Hanya Bi Siti satu-satunya orang yang ia dengar dan percaya perkataanya. Bi Siti sendiri sudah menemaninya sejak Andi dilahirkan.

“Bi, aku makan roti ini aja ya sambil langsung jalan ke sekolah. Oh iya nanti temen-temen aku mau dateng ke rumah, tolong siapin makanan yang biasa ya bi.” Kata Andi yang tiba-tiba datang ke ruang makan,

“Yah den, Bibi udah masakin ini semua loh.” Kata Bi Siti sambil menyiapkan makanan

Di meja makan sudah tersedia banyak sekali makanan tetapi hanya Bella yang sedang menyantap hidangan tersebut.

“Gimana mau sukses kayak ayah kalo jam segini aja baru mau jalan sekolah.” Ucap Bella menyindir Andi

“Jangan mulai ya pagi-pagi, hari ini Gua nggak mau berantem!” ucap ketus Andi

“Ya udah sana den berangkat, keburu telat atuh.” Kata Bi Siti.

Andi pun berangkat menuju sekolah menggunakan motor gede-nya. Seperti biasa, Pak Rudi guru paling killer di SMA Cahaya sudah menunggu di depan gerbang sekolah.

“Haduh, Andi lagi Andi lagi. Alasan apa lagi hari ini?” Kata Pak Rudi dengan nada marah sesaat Andi memarkirkan motornya.

“Maaf pak, air saya tiba-tiba mati pas lagi mandi jadi saya harus nungguin hehehehe.” Ucap Andi berbohong.

“Banyak alasan kamu! Push up 20 kali!” kata Pak Rudi memberikan hukuman kepada Andi.

Ketika Andi sedang melakukan hukuman yang diberikan Pak Rudi kepadanya, tiba-tiba seorang cewek cantik primadona SMA Cahaya lewat di depannya sambil mengibaskan rambutnya. Perempuan tersebut adalah Rania, wanita yang sudah menjadi sahabat Andi sejak duduk di bangku sekolah dasar. Melihat Andi sedang dihukum, Rania pun menghampiri Andi untuk sekedar menjahilinya.

“Cieee dihukum lagii! Pak jangan cuma disuruh push up, itu mah kegampangan buat dia! Suruh lari keliling lapangan aja pak 100 kali! Hahaha”.  Ledek Rania kepada Andi

“Ahhh, berisik lu! Udah sana cabut.” Jawab Andi ketus.

“Byeee radeeeennn Andii!” ucap Rania sambil pergi menuju kelasnya.

Sesudah menyelesaikan hukuman dari Pak Rudi, Andi langsung buru-buru masuk ke kelas karena sebentar lagi ulangan ekonomi akan dimulai.

Andi yang tidak pernah belajar sudah paham bahwa ia tidak akan bisa mengerjakan soal ulangan tersebut. Bahkan ia pun menjadi orang yang terakhir keluar dari ruangan kelas.

Ketika Andi keluar dari ruang kelasnya, ia melihat banyak sekali anak-anak sedang melihat ponsel mereka. Menyadari Andi sudah berada di luar kelas, tatapan mata siswa-siswi SMA Cahaya bergantian melihat Andi. Belum sempat melangkah, tangan Andi ditarik oleh Rania dan segerombolan cowo-cowo hits SMA Cahaya. Rania dan teman gank Andi membawa dirinya ke kantin yang menjadi basecamp mereka.

“Ada apaan sih? Kok mereka semua ngeliatin gue kayak ngeliat ada hantu gitu?” tanya Andi

“Lo tenang dulu ya, soalnya semua shock sama berita yang baru aja keluar.” Jelas Rio sambil menenangkan Andi

Lalu tiba-tiba Rania menyodorkan gawainya sambil menunjukan berita di media daring. Media tersebut memberitakan bahwa Widi Suryani selaku CEO dari perusahaan Balwi Jaya sekaligus ibu tiri dari Andi mengumumkan bahwa ia menghapus nama Andi dan Bella dari daftar pewaris perusahaan.

Seperti mimpi di siang bolong, hati Andi tiba-tiba terasa sesak. Tak terasa air mata jatuh dari remaja berusia 17 tahun tersebut. Laki-laki yang dikenal sebagai cowok paling kuat di SMA Cahaya menangis seakan dunianya runtuh seketika.

“Perempuan biadab! Bisa-bisanya dia ngelakuin hal kayak gitu?!” Kata Andi sambil meluapkan emosinya

Andi merasa kecewa terhadap dirinya sendiri karena tidak bisa mempertahankan perusahaan milik ayahnya.

Tiba-tiba Andi pergi meninggalkan teman-temannya yang terdiam kaku di kantin. Rania menghalangi teman gank Andi yang berusaha untuk menahan Andi agar tidak pergi.

“Udah, biarin dia selesaiin masalahnya dulu.” Ucap Rania.

Andi tiba di gedung perusahaan Balwi Jaya dan langsung menuju ruang kerja ibunya. Semua karyawan yang kenal dengan Andi pun kaget melihat kedatangan Andi.

Sesampainya Andi di ruang kerja ibunya, amarah Andi tak tertahankan

“Apa yang anda perbuat?! Anda pikir dengan menghapus nama aku dan Bella berarti kamu bisa bebas memegang perusahaan ayah?! Jangan harap!” kata Andi penuh emosi

“Jangan banyak bicara kamu ya Andi! Menurut kamu sendiri saja bagimana kalau perusahaan ini diturunkan kepada kamu yang selalu berbuat onar, enggak tahu aturan, seenaknya! Setidaknya kamu harus tahu kalau kamu mau menjalankan amanah dari ayah kamu, nggak akan bisa dengan sikap kamu seperti ini!” jawab ibu tiri Andi

“Omong kosong! Ayah sendiri yang bilang hanya aku dan Bella yang berhak untuk memegang perusahaan ini! Jangan bermimpi bahwa kamu bisa mengambil semua milik ayah! Dari dulu aku tidak pernah menganggap kamu ibu!” kata Andi

“Silahkan kalau kamu berpikiran seperti itu, yang penting kamu dan Bella sudah tidak ada hak disini!” jawab Widi

“Oh, jadi kamu kira aku sudah tidak ada hak di perusahaan ini? Kita lihat saja kedepannya!” Ucap Andi sambil pergi meninggalkan Widi seorang diri.

Andi pun kembali pulang ke rumahnya. Ia mendapati Bella yang masih kaget dengan berita  tersebut berada di ruang keluarga.

“Apa yang akan kita lakukan sekarang Andi?” tanya Bella tak berdaya.

“Kak, walaupun kita sering berantem tapi aku tahu kalau kita berdua bisa ngelewatin ini semua. Kakak inget pesen ayah kalau hal ini terjadi?” kata Andi

“Kamu yakin? Kamu bisa ngelakuin ini?” tanya Bella meyakinkan

“Aku yakin kak, aku harus ke Perancis sesuai permintaan ayah.” Jawab Andi

“Okay, apapun yang kamu lakukan kakak pasti dukung. Kakak akan tetap disini sambil tetap memantau perusahaan.” Ucap Bella

Tekad Andi sudah bulat untuk mengambil kembali perusahaan milik ayahnya. Beberapa waktu kemudian Andi pun pergi ke Perancis untuk menempuh pendidikan yang lebih serius hingga ia bisa mendapatkan kembali haknya.

Lima tahun kemudian Andi kembali ke Indonesia untuk memantau cabang perusahaan yang sudah ia dirikan. Kini Andi sudah menjadi seorang pria muda sukses dengan perusahaan multinasional yang berbasis di Perancis. Seluruh kerja kerasnya merubah dirinya dari remaja pembuat onar menjadi salah satu pemuda yang sukses di usianya yang belia. Andi pun juga sudah menikah dengan Rania semasa hidup di Perancis.

Pada saat yang sama perusahaan Balwi Jaya tersangkut masalah yang cukup berat terkait dengan kepemimpinan Widy Suryani. Kejadian ini memaksa seluruh pimpinan dan direksi serta pemegang saham melakukan rapat darurat.

Dalam rapat tersebut, seluruh pihak setuju untuk menurunkan Widy dari posisi CEO. Tetapi keputusan tersebut terhambat karena saat ini Widi masih menjadi pemegang saham tertinggi perusahaan.

“Pak Andi, sepertinya kita harus menuju gedung Balwi Jaya untuk menghadiri rapat darurat.” Kata sekretaris pribadi Andi

“Baik, kita langsung pergi ke sana. Yuk Ran kita mampir ke perusahaan ayah dulu ya.” Jawab Andi

Setelah beberapa jam pembahasan untuk penurunan Widi dari jabatannya, tiba-tiba pintu ruang rapat terbuka. Seluruh pimpinan direksi dan pemegang saham lainnya terkejut akan kedatangan Andi di ruang rapat.

“Andi?! Apa yang kamu lakukan disini?” tanya salah satu pimpinan direksi.

Andi memasuki ruang rapat dengan percaya diri dan langsung menuju tempat duduk terdepan.

Kuasa hukum perusahaan yang melihat kedatangan Andi langsung menyodorkan sebuah berkas pemindah tanganan saham. Dalam surat kuasa tersebut tertulis bahwa seluruh saham kedua terbanyak yang saat ini tidak diketahui kepemilikannya oleh siapapun di perusahaan, akan diberikan kepada Andi.

“Selamat siang semuanya, berdasarkan surat keputusan sekaligus wasiat dari mendiang bapak Bayu Wijaya pemilik dari perusahaan Balwi Jaya ini, seluruh saham milik pak Bayu akan dipindahtangankan kepada Andi putra dari pak Bayu. Selain itu juga dalam surat kuasa kedua menyatakan bahwa seluruh saham milik Bella Laurensia juga dipindah tangankan kepada Andi. Hal ini menyatakan bahwa saat ini Andi merupakan pemegang saham tertinggi perusahaan Balwi Jaya Group, terima kasih.” Kata kuasa hukum perusahaan

Sontak seluruh pimpinan direksi dan juga Widi kaget atas pernyataan yang disampaikan kuasa hukum perusahaan. Kali ini Widi sudah tidak dapat berkutik, dirinya sudah di ujung tanduk.

“Berdasarkan keputusan seluruh dewan direksi dan pemegang saham, maka saya nyatakan bahwa Widi Suryani diberhentikan dari posisi CEO Balwi Jaya Group. Dan ini menyatakan bahwa saya Andi Riadi sebagai CEO baru Balwi Jaya Group.” Ucap Andi dengan lantang.

Seluruh hadirin yang berada di ruang rapat bertepuk tangan setelah Andi mengumumkan pergantian CEO perusahaannya. Ia juga mengumumkan seluruh saham milik Widi diambil alih perusahaan akibat perbuatannya yang sudah melanggar hukum perusahaan.

Rania dan Bella yang juga hadir dalam rapat tersebut tersenyum bangga kepada Andi yang sudah berani dalam mewujudkan cita-cita dan amanah dari ayahnya. Mereka bertiga berpelukan dan menangis haru telah menyelesaikan perjuangan panjang kehidupan mereka.