Kondisi dunia saat ini sedang tidak baik, hampir di seluruh dunia terinfeksi virus Covid-19. Data dari John Hopkins University pada Selasa 24 maret 2020, jumlah total kasus infeksi virus corona Covid-19 di dunia telah mencapai lebih dari 300 ribu kasus. Sekitar 17 ribu lebih kasus dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu pasien dinyatakan sembuh mencapai 100 ribu lebih. Jumlah kasus terbanyak terdapa di Negara China, Italia, Amerika Serikat, dan Spanyol.
Di Indonesia sendiri tercatat keseluruhan total kasus Covid-19 mencapai 686 kasus, meninggal dunia sebanyak 55 orang dan dinyatakan sembuh sebanyak 30 orang. Dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, 24 provinsi terinfeksi virus Covid-19. Kasus terbanyak terdapat di wilayah provinsi DKI Jakarta sebanyak 424 orang terinfeksi 31 meninggal dunia. Di Kalimantan Timur tercatat ada 11 orang terinfeksi Covid-19.
Melihat banyaknya kasus Covid-19 di Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia merespon panik dan takut tetapi banyak juga yang merespon santai. Bahkan sampai saat ini pemerintah mengambil langkah cepat dengan meliburkan sekolah dan perkuliahan diseluruh Indonesia, selain itu beberapa daerah bahkan menutup tempat wisata dan pusat perbelanjaan untuk memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19.
Presiden telah menyampaikan untuk masyarakat Indonesia untuk berdiam dirumah saja melakukan pekerjaan dirumah, melakukan pembelajaran sekolah dan kuliah untuk dirumah saja. Ini merupakan pembatasan sosial atau social distancing untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Tetapi masyarakat masih banyak yang berkeliaran rumah ataupun berpergian nongkrong di café. Hal ini miris karna masyarakat menyepelekan wabah virus ini padahal virus ini sangat cepat untuk menyebar luas.
Masyarakat yang panik berbondong-bondong untuk membeli masker, hand sanitaizer dan bahan makanan untuk menyetok kebutuhan selama dirumah. Sampai saat ini di Indonesia sangat susah sekali mencari masker dan hand sanitizer. Padahal dirumah sakit sangat membutuhkan alat pengaman diri (APD) untuk digunakan oleh tenaga kesehatan yang lagi berjuang melawan virus Covid-19. Banyak sekali rumah sakit di Indonesia yang masih kekurangan APD untuk melawan Covid-19.
Ini waktunya seluruh masyarakat untuk bekerja sama melawan virus Covid-19. Bukan hanya sektor pemerintah saja tetapi harus seluruh masyarakat Indonesia untuk melawan virus Covid-19. Jangan saling menyalahkan Presiden, Gubernur, ataupun Menteri Kesehatan ini waktunya untuk bahu membahu untuk menyelesaikan masalah bersama jangan sampai menyebar luas ke seluruh Indonesia.
Seluruh masyarakat Indonesia beranggapan bahwa masker adalah salah satunya pencegahan yang paling efektif terhadap Virus Covid-19. Padahal selain menggunakan masker masih banyak alternatif pencegahan lainnya seperti melakukan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat). Apa itu PHBS ? yaitu perilaku mencuci tangan dengan menggunakan sabun, mencuci tangan dengan teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan, membuang sampah, serta setelah batuk atau bersin.
Selain itu jika hendak berpergian keluar rumah sebaiknya menggunakan masker yang memang mencegah virus. Tidak lupa untuk menjaga daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh. Disarankan untuk mengkonsumsi makanan sehat. Seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak. Selain itu rutin berolahraga, tidur yang cukup, tidak merokok, dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan virus Covid-19.
Dibalik musibah ini ada hal positif yang bisa kita ambil yaitu masyarakat sekarang pikirannya lebih terbuka. Mereka lebih tahu, sadar bahwa pola hidup bersih sehat itu sangat penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari hal kecil misalnya cuci tangan pakai sabun.
Ismail Saleh, mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Samarinda, Kalimantan Timur.