Panggung BNI Java Jazz Festival, pada Sabtu (29/ 02/ 20) yang menjadi tempat tampil para musisi dan penyanyi, berhasil mengajak penonton untuk bernyanyi dan bernostalgia. Acara itu diadakan di Jakarta International Expo, Kemayoran.
BNI Java Jazz adalah salah satu festival musik jaz terbesar di dunia yang diadakan setiap awal tahun. Tahun ini, BNI Java Jazz Festival diadakan pada 28 Februari-1 Maret 2020.
Jakarta International BNI Java Jazz Festival tahun ini mengusung tema “Redeem Yourself Through Music”. Filosofi ini menggambarkan bagaimana manusia selalu menghadapi berbagai hal mulai dari yang baik hingga yang buruk, dan mencoba mencari jalan keluar dengan menikmati berbagai hal yang salah satunya adalah musik.
Salah satu hal yang menarik dalam perhelatan ke-15 Java Jazz Festival adalah bagaimana musik jaz selalu melekat pada masyarakat yang dapat menikmatinya dari tahun ke tahun.
“Musik jaz adalah sebuah feel yang otomatis juga perlu ada teknik dalam memainkan alunannya dan tidak terdengar seperti sebuah mesin. Jika hanya memiliki teknik dan scale namun tidak dengan feel, musik tersebut hanya sebuah lantunan kosong dan monoton,” tutur Yance Manusama, musisi kawakan Indonesia yang telah dua tahun berturut-turut tampil di Java Jazz Festival.
Dalam melantukan alunan musik jaz, para musisi mencoba untuk membawakan sesuatu yang baru dan membuat penonton terkesima dengan aransemen yang dibawakan. Hal tersebut dinilai dapat membawa sebuah angin segar dalam mendengarkan jaz yang telah cukup lama menjadi bagian dari jagat musik Tanah Air.
“Tahun ini saya membawakan kembali album saya yang berjudul Muara Rasa. Tahun lalu saya membawakan musiknya dengan pembawaan pop, namun tahun ini saya mencoba untuk kembali ke core album ini sendiri dan membawakannya dalam jaz,” kata Yance Manusama saat ditanya mengenai musik apa yang dibawakan pada festival tahun ini.
Nilai yang coba dijabarkan oleh para musisi tersebut adalah sentuhan berbeda yang dapat membuat musik jaz selalu hidup dan berkembang. BNI Java Jazz Festival yang dihelat pada tahun ini dinilai telah menjawab kebutuhan masyarakat akan musik jaz yang berkarakter dan berdasar pada rasa.
Penulis : Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang /Hendy Layardi
Editor: Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang /Adonia Bernike Anaya
Fotografer: Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang /Bryan Kenneth
