Investasi Saham untuk Generasi Milenial

55
2389

Saat ini, banyak generasi milenial memiliki penghasilan yang cukup tinggi. Ditambah lagi, mereka juga giat mencari tambahan penghasilan lain seperti dari kegiatan berbisnis.  Tapi semua itu belum menjamin masa depan cerah di masa yang akan datang. Mereka perlu mempraktikkan manajemen keuangan yang baik untuk mewujudkan kebebasan finansial (financial freedom) di masa depan.

Salah satu manajemen keuangan yang baik adalah dengan menanamkan penghasilan–penghasilan yang didapatkan di instrumen investasi. Namun sering kali generasi milenial dipusingkan dengan beragam instrumen investasi yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Dari bermacam – macam instrumen investasi, yang saat ini sedang booming adalah investasi saham.

Saham adalah salah satu instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal yang dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Dewasa ini, investasi saham bukanlah sesuatu yang asing kita dengar di telinga kita. Pasalnya, investasi saham sudah menjadi gaya hidup bagi kaum milenial.

Kita tidak perlu khawatir untuk menanamkan uang kita di pasar modal, sebab investasi saham merupakan instrumen yang aman untuk dijadikan alternatif dalam berinvestasi. Kok begitu ? Iya karena sudah mendapat perlindungan dan kepastian dari pemerintah.

Bahkan, pemerintah sendiri mendorong masyarakatnya untuk ikut berinvestasi saham. Dalam perekonomian sekarang, salah satu indikator iklim bisnis yang sehat dari sebuah negara, dilihat dari kondisi pasar modalnya.

Ketika pasar modalnya terbilang cukup baik, maka akan semakin mendorong investor–investor asing untuk menanamkan modalnya di negara kita. Hal itu akan menambah lapangan pekerjaan. Dengan kita menabung saham, maka kita akan menjadi salah satu pahlawan bagi negara kita. Pasti bangga bukan…

Keunggulan investasi saham

Apa aja sih keunggulan investasi saham itu ? Ada banyak keunggulan instrumen investasi saham dibandingkan instrumen investasi lainnya.

Pertama, memilik imbal balik hasil yang besar. Dalam berinvestasi saham, terdapat suatu istilah yang dikenal high risk high return. Maksudnya, profit yang dihasilkan dari berinvestasi saham sangat tinggi, meskipun memiliki risiko yang tinggi pula. Meskipun begitu, itu bukan menjadi sebuah masalah.

Resiko tersebut bisa diminimalisir dengan cara menggunakan dana atau uang yang sifatnya dingin, artinya uang tersebut merupakan uang yang sudah kita siap dan ikhlas untuk merelakannya jika terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, kita juga dapat meminimalisir risiko tersebut dengan cara menginvestasikan uang kita di saham–saham yang tergolong bluechip (saham perusahaan dengan kinerja terbaik di bursa saham). Dan, tentu menghindari saham–saham yang tergolong “gorengan”.

Dalam memilih saham – saham bluechip pun, kita harus memerhatikan fundamental perusahaan. Bagaimana prospeknya untuk beberapa puluh tahun ke depan, memberikan dividen (pembagian keuntungan laba) secara rutin atau tidak, dan sebagainya.

Kedua, harga saham itu ternyata sangat murah dan transaksinya mudah. Di telinga kita, jika kita mendengar istilah saham, pasti terbelesit dan membayangkan kalau harga saham itu mahal dan hanya bisa dibeli dan dimiliki oleh orang–orang elit.

Namun, ternyata anggapan seperti itu salah besar. Harga saham itu sangat bervariasi. Ada yang di bawah satu juta rupiah , di bawah Rp 500 ribu, di bawah Rp 100 ribu, dan bahkan di bawah Rp 50 ribu juga ada.

Jadi sangat pas bagi kantong kaum milenial yang mungkin masih merintis karir dan bisnis yang pendapatannya masih belum begitu besar. Mekanisme transaksinya pun sangat mudah. Kita akan dibimbing oleh broker–broker profesional yang akan memandu kita dalam pengoperasian aplikasi trading saham.

Pemilik perusahaan

Ketiga, memiliki saham suatu perusahaan berarti menjadi pemilik dari perusahaan tersebut. Saham merupakan bukti penyetoran modal kepemilikan kita terhadap suatu perusahaan. Artinya jika kita memiliki lembar saham pada suatu perusahaan. Kita sudah dianggap sebagai bos atau pemilik dari perusahaan tersebut, meskipun kita hanya punya satu lot saja.

Bayangkan jika teman kita bekerja di perusahaan yang kita bertindak sebagai investor dan pemilik perusahaan tersebut. Pasti sangat luar biasa bukan? Atau bila kita bekerja pada suatu perusahaan, dan kita punya beberapa lembar saham perusahaan tersebut, maka hal itu akan membuat kita menjadi lebih semangat lagi dalam bekerja, seolah – olah kita bekerja untuk diri kita sendiri bukan untuk orang lain.

Keempat, keuntungan ganda dari saham. Berbeda dengan instrumen investasi lain yang hanya mengandalkan keuntungan dari selisih capital gain saja atau hanya dari bunga saja. Dalam berinvestasi saham, kita bisa mendapatkan dua keuntungan, yaitu keuntungan dari selisih capital gain dan keuntungan dari dividen.

Dividen bersifat rutin, bisa setiap tahun sekali dan bisa juga setiap tahun dua kali tergantung perusahaannya. Kadang-kadang dibagikan dalam bentuk mata uang rupiah, atau juga dibagikan dalam betuk mata uang asing. Keuntungan dari capital gain maupun dividen tersebut, dapat menjadi pasif income bagi investornya.

Melebihi deposito

Kelima, angka persentase keuntungan dari saham bisa melebihi bunga deposito. Seperti yang kita tahu, bahwa bunga tertinggi deposito saat ini berkisar antara lima persen sampai enam persen setahun. Angka tersebut sangatlah kecil jika dibandingkan dengan angka persentase keuntungan dari saham.

Bahkan keuntungan persentase dari saham bisa mencapai lebih dari 100 persen seperti yang dialami oleh Warren Buffet- nya Indonesia, Lo Kheng Hong. Untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar ini, kita perlu memahami pergerakan harga saham dan melakukan penghitungan yang tepat dari laporan keuangannya.

Tapi kita tidak perlu repot – repot mempelajari pergerakan harga saham dan memantaunya, karena kita akan selalu mendapatkan rekomendasi – rekomendasi saham dari para analis yang profesional.

Keenam, untuk mewujudkan kebebasan finansial di masa tua. Tujuan yang sesungguhnya dari berinvestasi saham yaitu untuk menyiapkan hari tua kelak. Dengan menabung saham, kita akan terhindar dari bahaya inflasi, sehingga nominal uang yang kita miliki tetap miliki nilai yang sama.

Selain itu, menabung saham sejak dini, bertujuan untuk mewujudkan kebebasan finansial (financial freedom) di masa tua. Tujuannya ketika hari tua nanti, generasi millenial tidak perlu memikirkan masalah keuangan meskipun sudah tidak mendapatkan penghasilan lagi.

Investasi saham sebetulnya sudah bukan merupakan barang baru lagi. Hanya saja kampanye terkait ajakan untuk menabung saham baru digalakkan akhir-akhir ini. Dengan berbagai macam keunggulan yang dimiliki, bagi generasi milenial, investasi saham ini menjadi salah satu pilihan terbaik untuk dijadikan instrumen investasi.

Ibnu Taufik, D3 Akuntansi Alih Program, Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN