Menjelajah alam terbuka menjadi impian bagi para pecinta alam. Hal itulah yang mendorong siswa SMAN 28 anggota ekstrakulikuler URAL (Udara Rimba Laut) melakukan Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia 2019. Ekspedisi kali ini terbilang sangat unik dan langka yaitu di Danau Toba, dengan mengelilingi lingkar dalam Danau Toba atau mengelilingi Pulau Samosir sejauh kurang lebih 135 km pada 2- 9 Juli 2019 yang lalu.
Rasa lelah yang mendera bukan halangan bagi para pendayung yang masih duduk di kelas XII. Latihan fisik dan ketrampilan mendayung serta mengendalikan kayak sudah dilakukan lima bulan sebelumnya, secara intensif mereka berlatih dan menjaga stamina serta membangun kekompakan tim. Olah raga Kayak sangat cocok untuk wilayah Indonesia karena dapat dilakukan di segala perairan seperti danau, sungai dan laut bahkan di wilayah perairan sempit. Terlebih Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang dua pertiga adalah lautan.
Ekspedisi Danau Toba bagi URAL merupakan yang ke-dua, sebelumnya URAL 28 sudah melakukan ekpedisi Kayak di waduk Jatiluhur 9-11 Juli 2018. Maka dalam EKPI 2 ini persiapan dilakukan lebih matang mengingat tantangan yang lebih besar di Danau Toba. Apalagi selama ini belum ada yang melakukan ekspedisi menglilingi anau Toba dengan Kayak. Maka tim EKPI2 adalah yang pertama melakukan ekspedisi di Danau Toba.
Perjalanan mengarungi Danau Toba dilakukan saat siang hari antara pukul 09.00 – 15.00 WIB, hal itu dilakukan untuk mengurangi resiko angin dan ombak yang mulai kencang jika sore-malam hari. Pengenalan medan di danau dilakukan pada 29 Juni – 1 Juli sebagai persiapan kegiatan. Keseluruhan kegiatan ekspedisi ini dilaksanakan tanggal 28 Juni – 13 Juli 2019 dengan enam orang pendayung, tiga orang sosiologi pedesaan dan empat orang tim support.
Kegiatan Kayak mengarungi Danau Toba diawali di Titik Start, Pelabuhan Tomok. Kemudian sejauh 24 km para pendayung menuju camp 1 di Kawasan HKBP Sitamiang Onan Rangu pada tanggal 2 Juli. Keesokan harinya kami menuju etape 2 kurang lebih 28,5 km di Kawasan HKBP Sinaga Uruk dan bermalam di Polres Samosir. Hari ke tiga menuju etape 3 sepanjang kurang lebih 26,5 km di Kawasan Polres Samosir sedangkan camp ke – 4 berada di Kawasan HKBP Malau Simarmata ditempuh dengan jarak kurang lebih 20 km. Selanjutnya etape ke 5 berjarak kurang lebih 24,6 km dan berakhir di camp Kawasan GKPS Tuktuk. Garis finish berada di Kawasan Pelabuhan KMP Ferry Tomok menuju Hotel Toba International Cottage di Parapat setelah sebelumnya menempuh jarak kurang lebih 12 km.
Namun berkayak jarak jauh pada siang hari bukan berarti tanpa resiko, saat pelaksanaan dayung tim Kayak dikawal oleh satu buah kapal Badan Otoritas Danau Toba yang disertai oleh anggota Koramil 01 Simanindo, Polsek Samosir, Basarnas dan Polisi Air.
Empat buah Kayak digunakan bersama enam pendayung, dua orang perempuan dan empat laki-laki, yaitu, Aryadhieni Farah Ayu Susanto, Argi Nurfajri, Fahmi Muhammad Gibran, Landung Yudanto, Nur Aliya Sabira, dan Rafif Ibrahim. Beruntunglah cuaca di Danau Toba sangat bersahabat, tidak ada angin, hujan bahkan matahari pun tidak terlalu terik. Selain juga kesiapan fisik para atlet yang cukup prima membuat kegiatan dayung berjalan lancar sesuai rencana.
Selain mengarungi Danau Toba, tim Sosiologi Pedesaan URAL mencoba lebih dalam mengenal budaya masyarakat Samosir. Tim EKPI disambut oleh siswa SMA Simanindo 1 untuk beramah tamah dan menikmati tarian-tarian tanda persaudaraan. Tentu saja Tim Ural ikut mendukung kebersihan lingkungan dengan aksi bersih-bersih tepi danau sambil mengkampanyekan bahayanya plastik bagi lingkungan.
Penulis: Rakha Ayu Rengganis, SMAN 28 Jakarta