Festival Tanjungjaya Berkisah, Edukasi Pasca Gempa Banten

57
196

Gempa berkekuatan 6,9 SR mengguncang Banten pada Jumat (2/8/2019), tepat satu hari sebelum pelaksanaan Festival Tanjungjaya Berkisah oleh tim mahasiswa KKN PPM Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan terkait potensi tsunami dan menetapkan status waspada di daerah utara Pandeglang, Banten. Sementara itu, getaran gempa dapat dirasakan hingga Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.

Pada malam kejadian, peserta KKN PPM UGM Tanjungjaya sedang melaksanakan persiapan gladi bersih untuk acara festival esok hari. Tepat pukul 19.03 WIB, gempa mengguncang Banten dan jaringan listrik terputus. Bersama warga setempat, anggota KKN PPM UGM berusaha melakukan evakuasi ke titik yang telah ditentukan.

Meski tidak menimbulkan kerusakan yang cukup parah, gempa Banten yang berpusat di Sumur cukup menimbulkan trauma bagi warga setempat. Banten sempat dilanda tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 yang menimbulkan banyak korban jiwa. Posisi Banten yang berada di selatan Jawa dan berdekatan dengan Samudera Hindia menjadi tantangan tersendiri dalam menyusun mitigasi bencana yang tepat.

Menyadari bahwa mitigasi bencana merupakan tanggungjawab setiap warga negara, anggota KKN PPM UGM segera bangkit dan bergerak. Acara Festival Tanjungjaya Berkisah tetap dilanjutkan pada 4 Agustus 2019 dengan membawa semangat pemulihan pasca bencana.

Apresiasi warga

Lomba-lomba yang diadakan, meliputi lomba mewarnai, menggambar, rangking satu dan narasi pariwisata, dijadikan sebagai sarana trauma healing. Edukasi terkait kebencanaan juga disampaikan melalui permainan dan lagu-lagu, misalnya terkait hal-hal yang harus dilakukan saat gempa terjadi. Pameran IKM binaan KKN PPM Tanjungjaya juga tetap diselenggarakan untuk menjaga optimisme di tengah daerah rawan bencana.

Acara yang diadakan mulai pagi hingga petang hari ini sukses menyedot perhatian warga dari berbagai kampung di Tanjungjaya, mulai dari anak-anak hingga orangtua. Danni (23), warga setempat menyatakan dukungan dan apresiasinya. “Luar biasa KKN UGM 19. Pasca diguncang gempa kemarin, hari ini tetap mengadakan kegiatan pentas seni Tanjungjaya Berkisah,” ujar Dani.

Ia juga mengapresiasi adanya acara dadakan penyembuhan trauma dan partisipasi anak-anak yang ikut lomba luar biasa banyak. “Keren. Kalian beri standar baru untuk program KKN diTanjungjaya,” tambahnya.

Acara Tanjungjaya Berkisah ditutup dengan penampilan dari mahasiswa KKN UGM berupa fragmentasi puisi. Lagu “Berjayalah Tanjungjayaku” yang diciptakan oleh mahasiswa KKN PPM UGM juga menjadi persembahan istimewa untuk menutup acara hari itu.

Atikah Az Zahidah 

57 COMMENTS