Lomba “Agustusan” Ala Mahasiswa dan Karang Taruna “Mbangun Manunggal”

0
518

Memasuki bulan Agustus, warga bersemangat menyiapkan perayaan hari kemerdekaan Indonesia dengan memasang dekorasi warna-warni di depan rumah dan sepanjang jalan. Hari Minggu (4/8/2019) itu dipenuhi dengan canda tawa serta gerak-gerik panitia yang mempersiapkan lomba Agustusan.

Hari itu, lomba Agustusan baru saja dimulai di Desa Nampurejo. Para mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang  tengah melakukan KKN-PPM UGM periode 2 tahun 2019 bekerjasama dengan Karang Taruna “Mbangun Manunggal”  menyelenggarakan lomba agustusan dengan berbagai kategori, mulai dari anak-anak hingga bapak-bapak.

Lomba untuk kategori anak-anak memiliki beberapa rangkaian lomba yang terdiri dari makan kerupuk, balap karung, bola terong, memasukkan paku dalam botol, estafet Pancasila, dan estafet kelereng.

Pagi sekitar pukul sembilan anak-anak telah berkumpul di halaman rumah Mbah Atemo, salah  satu warga Desa Nampurejo. Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu, lomba pertama dimulai yaitu makan kerupuk. Lomba ini memiliki cara main yang menarik, sebab kaki para peserta diikat menggunakan tali rafia. Sehingga, jika ingin memakan kerupuk tersebut mereka harus menggerakkan kaki terlebih dahulu.

Semakin siang, terik matahari yang menyengat tidak membuat semangat anak-anak menurun. Lomba balap karung dimulai dengan peserta yang memasukkan diri ke dalam karung sembari memakai helm untuk melindungi kepala mereka ketika terjatuh. Lomba ini mampu membuat para panitia dan orang tua yang menemani anak-anaknya tertawa karena aksi kocak peserta seperti terjatuh dan ukuran helm yang terlalu besar untuk ukuran kepala mereka.

Anak-anak desa Nampurejo, Purworejo bersiap ikut lomba makan kerupuk

Persiapan lomba yang dimulai sejak awal Juli lalu membuahkan hasil yang baik yaitu keramaian dan antusias anak-anak dalam ikut berpartisipasi mengikuti lomba agustusan. Dengan adanya kegiatan lomba agustusan itu, kami berharapan tali hubungan antar warga semakin kuat.

Selain itu juga dapat digunakan sebagai momentum awal bagi Karang Taruna Mbangun Manunggal untuk unjuk gigi. Acara lomba tersebut merupakan salah satu rangkaian pendampingan terhadap organisasi pemuda di desa itu. Kolaborasi antara mahasiswa KKN-PPM UGM dan karang taruna diharapkan sekalian menjadi ajang saling berbagi ilmu terkait keorganisasian dan lain-lainnya.

Shaula Noorhayu Shelldyriani, Mahasiswi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya – Tim KKN-PPM Universitas Gadjah Mada Unit JT-224 Tahun 2019 Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah