Perjuangan HB Naveen Dirikan Falcon Pictures

49
2398

Hallo Sobat Muda! Masih ingatkah Sobat Muda dengan film “Warkop DKI Reborn ‘Jangkrik Boss!’ – Part I” yang sempat menghiasi layar lebar pada tahun 2016 Film karya rumah produksi Falcon Pictures yang dibintangi Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian dan Tora Sudiro serta Indro Warkop ini mencetak prestasi gemilang. Film “Warkop DKI Reborn ‘Jangkrik Boss!’ – Part I” dinobatkan sebagai pemecah rekor penonton terbanyak di industri perfilman nasional dengan 6,8 juta penonton. Namun, dalam meraih pencapaian tersebut, HB Naveen selaku founder Falcon Pictures, menyatakan jika perjuangannya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

HB Naveen dalam acara Soulcial Fest 2019 (6/07/2019)

Penuh Tantangan

HB Naveen mengaku sempat mengalami kerugian hingga 30 milyar pada 10 film pertama yang ia buat. “Untuk sepuluh judul film pertama yang kami buat, tidak satu pun mendapatkan keuntungan, kami mengalami kerugian hingga tiga puluh milyar. Padahal, film yang kami buat termasuk film bagus karena sempat masuk ke dalam nominasi,” ujarnya dalam acara Soulcial Fest pada Sabtu (6/07/2019) lalu di Kuningan City.

Dengan modal tekad yang kuat dan tidak putus asa, HB Naveen dapat membesarkan Falcon Pictures hingga di posisinya saat ini. Ia beranggapan bahwa setiap tantangan yang sedang ia hadapi, adalah suatu kesempatan untuk dapat membuktikan bahwa ia dan timnya dapat melakukannya. Sebelum ia masuk ke dalam industri perfilman dan mendirikan Falcon Pictures, HB Naveen sempat menduduki posisi strategis sebagai Direktur Bhakti Media, yang saat ini telah berganti nama menjadi MNC Corporation. Program televisi seperti Fear Factors merupakan salah satu contoh program televisi yang pernah ia besarkan.

Cita-cita Falcon Pictures yaitu ingin menceritakan sebuah kisah yang luar biasa kepada masyarakat penikmat film layar lebar khususnya di Indonesia.“We want to tell an incredible story,” ujarnya. Belajar dari kegagalan terdahulu, Falcon Pictures lebih selektif dalam membuat film. Mengetahui target, premis dan selera penonton di wilayah yang ingin disasar menjadi cara yang dilakukan Falcon Pictures sebelum memproduksi suatu film. “Kami terus berusaha melakukan yang terbaik, pada film berikutnya kami mengerti mengenai persoalan pangsa, sumber dan penontonnya. Mulai dari film “Potong Bebek Angsa” pada tahun 2012, kami mulai mengerti premis yang diinginkan apa dan lambat laun berjalan dengan sendirinya,” ujarnya.

Film Terbaru Falcon Pictures

Pada tanggal 15 Agustus 2019, Falcon Pictures akan meluncurkan dua judul film secara bersamaan, yaitu “Bumi Manusia” dan “Perburuan”. Keduanya diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toeryang berlatar belakang sejarah. Sementara itu, Falcon Pictures juga sedang sibuk berkolaborasi bersama Starvision dan MUI untuk menggarap film mengenai kisah hidup ulama besar, Profesor Doktor Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan panggilan Buya HAMKA.

HB Naveen yakin film tersebut nantinya bisa jadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia, karena mengangkat sosok besar tanah air. “Kami bekerja keras agar film ini dapat dinikmati oleh seluruh pencinta film Indonesia. Kami berharapan, ke depannya film ini tidak hanya menjadi kebanggaan Falcon, tapi juga kebanggaan kita semua,” tutupnya.

Teks dan foto oleh Ratih Mustika Devi, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta