Bulan Ramadhan identik dengan tradisi buka bersama atau lebih dikenal dengan kata bukber. Tradisi bukber memang selalu dilakukan setiap bulan Ramadhan tiba, mulai dari awal Ramadhan sampai akhir Ramadhan.
Hadirnya tradisi buka puasa bersama ini menjadikan Ramadhan lebih indah dan bermakna. Bukber bukan hanya suatu aktivitas yang dilakukan bersama sama, tetapi memiliki makna yang dapat menambahkan keimanan kita dan lebih menjaga kesatuan sebagai sesama umat Islam.
Buka puasa di bulan Ramadhan menjadikan kita lebih menjaga tali silaturahmi antara sesama serta memperkuat ukhuwah islamiah. Beragam ajakan buka bersama mulai dari teman SD, SMP, SMA, hingga kaum ibu ibu pun ikut melakukan acara bukber. Banyaknya orang melakukan bukber ini membuat media sosial pun tak kalah ramainya dengan berbagai foto bukber yang penuh kehangatan. Itu merupakan hal yang umum tetapi kita juga harus berhati-hati agar kegiatan bukber tidak kehilangan esensinya.
Dalam hadis riwayat Abu Dawud mengenai percakapan Nabi Muhammad SAW dengan para sahabat menjelaskan tentang keberkahan makan bersama-sama. Dalam hadis diriwayatkan para sahabat bertanya, “mengapa makan tidak kenyang?’
Rasulullah pun balik bertanya, “Apa kalian makan sendiri-sendiri?’ Para sahabat menjawab, ‘iya”. Rasulullah lalu menyarankan para sahabat untuk makan bersama. “Makanlah kalian bersama-sama dan bacalah basmalah, maka Allah akan memberikan berkah kepada kalian semua”.
Bicarakan kebaikan
Meskipun tradisi buka puasa bersama ini memiliki sikap positif, tetapi ada juga efek negatifnya yang dapat menyalahi ketentuan Islam walaupun tidak berlaku untuk semuanya. Seperti kita mengisi buka puasa atau berkumpul namun kita membicarakan keburukan orang lain (gibah). Sebaiknya dalam kita melaksanakan buka puasa bersama, kita melakukan hal yang baik dan membicarakan kebaikan.
Dalam tradisi buka bersama sering kali kita tidak mengingat waktu atau tanpa sadar waktu berlalu begitu cepat karena terlalu bahagia bisa berkumpul Bersama teman-teman. Untuk itu banyak orang yang melakukan tradisi bukber sampai lupa waktu shalat maghrib yang sangat singkat. Tetapi sebagian orang memiliki kepedulian dan lebih mengupayakan untuk mengerjakan shalat maghrib sebelum habis waktunya.
Ramadhan adalah bulan yang berkah. Jadi dengan kita melakukan bukber bukan suatu alasan untuk kita melalaikan ibadah kepada Allah SWT. Jika kita menaati peraturan Allah dan tetap pada jalan yang benar, maka tradisi bukber tidak memiliki masalah untuk kita lakukan.
Bahkan di Bireuen pun akhir Ramadhan ini, banyak orang di tempat tempat seperti kafé yang ada di Bireuen masih terpenuhi dengan acara buka puasa bersama. Ini membuktikan bahwa antusia orang melakukan silaturahmi semakin besar.
Chaula Lutfia, mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh