jalan masih terus menanjak
tak peduli nafas yang kian sesak
hanya hati yang mampu menguatkan setapak demi setapak
entah mungkin sang hujan yang akan membantu menghilangkan jejak
durinya kian menancap
nanahnya kian bercucuran
hati kian berantakan
derita sudah tak mampu terucapkan
tubuhnya kekar…
raganya tangguh…
hatinya pudar…
pikirannya rapuh…
hanya ada satu teman untuk bercerita
kepada kesunyian yang terus menemaninya
hanya kepada angin seakan terus bersandar
yang tak pernah hilang walau dalam kedinginan
kadang dia menatap langit
menyaksikan bintang yang tak berkedip-kedip
berharap Tuhan memeberinya kesempatan
pulang kerumah memeluk orang kesayangan
Novi Ani Ajeng Saputri, mahasiswi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga