Masa Depan Olahraga Elektronik atau “E-Sport” di Indonesia

0
1123

Olahraga E-Sport adalah olahraga elektronik yang saat ini disukai oleh para remaja jaman sekarang. Perkembangan Olahraga Elektronik (e-sports) di Indonesia dari tahun ke tahun  semakin pesat.Di Indonesia sendiri sedang nge-tren game mobile, yaitu game yang bisa dimainkan dengan telepon seluler.

Pemerintah juga mendukung dan memberikan umpan balik positif terhadap perkembangan olahraga elektronik ini di Indonesia dan mendirikan IESPA (Indonesia E-Sport Association) untuk memfasilitasi dan mengawasi perkembangan e-sport.

Apakah  e-sport dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat? Perkembangan e-sport telah menjadikan lapangan kerja baru untuk para pemain yang profesional dalam mencari penghasilan. Mereka yang menekuni dan terjun langsung ke dalam olahraga elektronik adalah mereka yang telah berjuang setiap waktu berlatih untuk menjadi pemain yang profesional.

Di Indonesia sendiri e-sport sudah cukup berkembang, diakuinya Indonesia E-Sport Association (IESPA) sebagai organisasi e-sport Indonesia oleh Kemenpora tahun 2014 menjadi titik terang perkembangan olahraga ini di negeri kita. Di Indonesia muncullah sebuah pekerjaan baru untuk orang yang mendedikasikan waktunya untuk bermain game secara professional yaitu professional gamer (pro gamer).

bermain game itu hanya menghabiskan waktu dan tenaga saja tanpa ada hasilnya, namun para pro gamer membuktikan bahwa pernyataan itu salah besar

E-sport dalam perkembangannya lebih banyak disenangi anak berusia muda. Pada tahun 2019 ini jika kita melihat pro gamer di Indonesia, rata-rata masih berusia sekitar 17-20 tahun ,namun juga tak sedikit dari pro gamer berusia 21-29 tahun. Dampak ataupun nilai positif dan negatif dari e-sport memang harus di tanggapi secara serius. Pemerintah juga telah menyosialisasikan dampak positif e-sport ke seluruh masyarakat.

Banyak orang menganggap bermain game itu hanya menghabiskan waktu dan tenaga saja tanpa ada hasilnya namun para pro gamer membuktikan bahwa pernyataan itu salah besar. Seorang pro gamer bisa mendapatkan uang sebesar $100.000 dolar AS, atau sekitar Rp 1, 4 miliar hanya dengan mengikuti sebuah turnamen game hanya dari sponsor mereka saja. Dalam hal ini tentu profesi sebagai pro gamer cukup menjanjikan dari segi finansial.

Tetapi apakah perkembangan positif dari e-sport di Indonesia ini akan berlangsung lama? Dengan mudah diaksesnya game hanya dengan memakai telepon seluler, dapat dipastikan bahwa perkembangan e-sport akan berlangsung seperti olahraga pada umumnya. Saat ini game tidak hanya bermain saja namun memerlukan pemikiran juga strategi untuk memainkannya dan sebagian besar dimainkan secara multiplayer (dimainkan lebih dari satu pemain).

Sebagian masyarakat menganggap bermain game hanya membuang waktu saja, namun tidak untuk mereka yaitu pro gamer. Mereka dapat menghasilkan keuntungan dalam bermain game yaitu mendapatkan bayaran atau penghasilan yang cukup menjanjikan dari bermain game. Bagaimana tidak? Pro Gamer atau yang biasa disebut profesional gamer bermain game bukan hanya sekedar bermain.

Mereka bermain game sekaligus mendapat bayaran dari tim e-sport yang membutuhkan jasanya. Di Indonesia juga telah banyak diadakan kompetisi bergengsi dimana pro gamer saling beradu taktik dan strategi untuk menjadi pemenang. Para pemenang pun tidak hanya mendapatkan hadiah dari kompetisi yang mereka menangi, namun juga pasti akan mendapat bonus hadiah dari sponsor yang telah mensponsori mereka dalam menjadi seorang pro gamer.

Dengan demikian, dalam perkembangan e-sport di Indonesia yang semakin pesat pemerintah harus siap dan menanggapi serius perkembangan ini. Pemerintah juga selalu menyampaikan dampak positif e-sport kepada masyarakat. Diharapkan masyarakat dapat berfikir jernih dalam menanggapi perkembangan jenis olahraga baru tersebut. IESPA siap mencari bakat pro gamer dan menjadi wadah untuk pro gamer menjadi atlit e-sport negara Indonesia.

Gading Paradigma Alfarizi, mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang.