Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris yang memiliki tanah subur, banyak gunung yang indah, juga di kelilingi lautan nan luas. Tanah subur membuat segala tanaman dan tumbuhan tumbuh dan berkembang di negara ini. Kondisi masyarakat yang sebagian menggantungkan hidup dari alam membuat negeri ini disebut agraris.
Petani salah satunya. Pekerjaan itu menjadi salah satu pilihan yang cocok karena kondisi alam yang subur dan gemah ripah loh jinawi, membuat banyak warga bergantung kepada alam negeri ini.
Yogyakarta salah satu tempat di negara ini yang memiliki kondisi alam cukup subur. Mayoritas warga di wilayah tersebut bergelut dengan alam untuk menggantungkan hidupnya, tak jarang berkat alam mereka dapat memperbaiki kondisi ekonomi mereka, bahkan bisa membiayai anak hingga sarjana.
Hasil alam menjadi komoditas besar yang diharapkan sebagian besar warga untuk tetap melangsungkan kehidupannya. Warga butuh dukungan penuh pemerintah untuk mendukung kehidupan warga yang menggantungkan kehidupan dari alam. Pemerintah bersama warga perlu bersama-sama melestarikan dan merawat alam agar tetap baik untuk kesejahteraan rakyat.
Kerap lalai
Yang menjadi masalah, kemajuan zaman kerap membuat banyak pihak termasuk warga dan pemerintah lalai memperhatikan kesejahteraan rakyat kelas bawah yang tetap menggantungkan hidupnya dari alam. Tuntutan hidup modern membuat lingkungan hidup terampas demi pembangunan infrastruktur dan pembangunan untuk kebutuhan komersial untuk memudahkan mobilitas warga sendiri. Alasan itu ada benarnya tetapi ada kebijakan yang perlu ditinjau ulang agar tak menyengsarakan masyarakat.
Banyaknya hotel-hotel baru di Yogyakarta menjadi salah satu bukti bahwa lingkungan hidup di kota tersebut mulai terjamah proyek komersial. Beberapa kawasan ruang hijau dikorbankan dan beralih fungsi menjadi tumpukan bebatuan(baca: bangunan). Hal tersebut menjadi cerminan bahwa pemerintah lalai dengan tugasnya untuk bersama-sama masyarakat melestarikan alam.
Ladang beton
Tidak hanya berhenti disitu, setelah pendirian banyak bangunan, di Yogyakarta megaproyek infrastruktur yang saat ini sedang berjalan yakni New Yogyakarta International Airpot (NYIA). Proyek tersebut banyak memakan lahan sawah dan ladang tempat banyak warga mencari penghidupan.
Berbagai pembangunan selalu diikuti pembangunan yang lain untuk terus memeuhi kehidupan modern, berbagai bangunan berdiri disana-sini membuat kota Yogyakarta menjadi lebih akrab dengan julukan ladang beton.
Hasrat memenuhi kebutuhan hidup modern semata-mata hanya berfokus pada kepuasan diri manusia yang tidak ada habisnya, sehingga kita semua lalai untuk menghidupi kehidupan. Sebagai manusia, sudah selayaknya kita terus menghidupi kehidupan, kita wajib menghidupi sesama, menghidupi alam dan menghidupi diri kita sendiri secara seimbang tanpa ada yang dikorbankan. Hidup Rakyat Indonesia!
Erico Dwi Setyawan, mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta