Bersama senja ku meratap di bawah kolong langit
Tentang dia yang kupuja detik demi detik
Yang matanya mengalihkan seisi dunia
Yang kelembutannya membuat insan terpanah
Dimanakah kau bersemayam wahai dewa cinta?
Aku mencarimu semenjak isi kepalaku dipenuhi olehnya
Haruskah kepada malam aku bergumam?
Agar dikirimkan padanya sebuah rasa yang sama
Aku tak bisa berpijak terlalu lama di sini
Hanya menunggu? Begitu? Tak mungkin!
Butir waktu terus mengadu
Sampai kapan harus menunggu?
Kepada dewa cinta ku kirimkan pesan
Tentang gemelut rasa dalam kalbu batinku
Harap esok ku jumpa jawaban
Tentang dia dan rasa yang terpendam
Ardhana Noventri