Mahasiswa Undip Berdayakan Kader Posyandu Soal Gizi Balita

0
612

Mahasiswa KKN Tim 1 2019 Universitas Diponegoro Semarang pekan lalu  melakukan kegiatan pemberdayaan kader dalam pendampingan keluarga gizi kurang di Desa Karangduren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang (Jawa Tengah)

Anggota KKN Tim 1 Undip 2019 terdiri dari Pramudya Erviansyah (teknik komputer), Aridya Wicaksono (ilmu hukum), Falah As’adi Bisyri (oseanografi), David Kristian Adi Putra ( teknik elektro), Febrina Mutiara Rosita Pane (teknik geodesi). Anggota lain, Sumayya Ahida Fikri (teknik arsitektur), Falita Alfat’hani (manajemen sumberdaya perairan), Chindy Triningsih Siagian (perencanaan wilayah dan kota), dan Seftika Indra Murhanda Putri (kesehatan masyarakat)

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa kesehatan masyarakat ini berupa penyuluhan kepada kader posyandu dan edukasi kepada orangtua balita. Penyuluhan itu ditambah pemberian contoh membuat susunan menu yang sesuai dengan pola gizi seimbang, dan membuat olahan makanan dari ikan. Posyandu di Desa Karangduren sejumlah 10 posyandu yang tersebar ke dalam enam dusun yang terdiri dari 10 RW.

Kegiatan ini dilakukan bukan tanpa dasar. Sebelum melaksanakan program, tim KKN Undip melakukan survei selama seminggu pertama. Hasil survei pendahuluan menunjukkan banyak balita di desa Karangduren dan masih ada permasalahan gizi pada balita.

Oleh karena itu, tim KKN Undip menginisiasi untuk melakukan pemberdayaan kader untuk mendampingi para orang tua balita khususnya yang mempunyai masalah gizi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan status gizi balita dan salah satu upaya pencegahan stunting.

Tim KKN berharao setelah penyuluhan tersebut kader – kader posyandu dapat melakukan deteksi dini permasalahan gizi pada balita. Selain itu, mampu memberikan pemahaman kepada orang tua balita terkait pola gizi seimbang pada balita dalam kegiatan pendampingan. Dengan demikian upaya itu dapat meningkatkan status gizi balita dan mampu mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera serta meningkatkan peforma kader posyandu menjadi lebih baik.

Seftika IM Putri, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang