Keberagaman Dalam Kebersamaan Lustrum SMA Kolese De Britto

0
877

Usia 70 tahun bagi sebuah sekolah bukanlah usia yang cukup muda lagi. Jika diibaratkan seorangĀ  manusia maka usia 70 tahun telah masuk usia pensiun. Berbeda dengan sebuah sekolah, semakin lama usianya maka semakin banyak pula orang-orang hebat yang telah lulus masih bisa bertahan di tengah laju perubahan zaman yang semakin modern. Dengan demikian, eksistensi lembaga pendidikannya pun semakin diakui.

Ada beberapa sekolah yang tidak mampu bertahan ditengah perkembangan zaman ini sehingga terpaksa menutup kegiatan pembelajarang di sekolah-sekolah tersebut. Dengan demikian sekolah-sekolah yang bertahan sampai saat ini adalah sekolah-sekolah yang mampu menunjukkan eksistensi nya ditengah kehidupan modern.

SMA Kolese De Britto Yogyakarta adalah sebuah sekolah yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto No. 161 Yogyakarta. Sekolah menengah yang keseluruhan siswanya adalah laki-laki ini masih terus menunjukkan eksistensi nya di tengah kehidupan zaman. Tidak banyak sekolah di Indonesia yang siswanya adalah laki-laki, sehingga ini menjadi sebuah keunikan tersendiri bagi SMA Kolese De Britto.

Selain memiliki siswa yang seluruhnya laki-laki, SMA Kolese De Britto memiliki keunikan lain. Salah satu keunikan tersebut adalah para siswa SMA Kolese De Britto tidak hanya berasal dari Yogyakarta atau pun sekitarnya, namun berasal dari berbagai daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tak ayal sebutan Replika Indonesia Mini melekat dengan sekolah kami. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami siswa maupun guru dan alumni dari SMA Kolese De Britto.

 

Potret keberagaman dalam yang mewakili beberapa suku di Indonesia

Siswa yang berasal dari berbagai daerah yang berbeda, suku yang berbeda, dengan bahasa daerah yang berbeda, dan tentunya dari berbagai latar belakang yang berbeda melebur menjadi satu dalam sebuah kandang yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto No.161 Yogyakarta dan berdinamika bersama.

Walaupun dengan semua keanekaragaman yang ada, kami semua tidak pernah mengalami permasalah akan hal tersebut. Menjadi beragam menurut kami bukan merupakan hal yang sulit. Menerima keberagaman bukanlah hal yang mudah ditengah arus perkembangan zaman. Namun, kami semua mampu menerima dan mengolah keberagaman tersebut dengan baik.

Adanya kesadaran yang selalu ditanamkan di sekolah mengenai keberagaman membuat kami di didik untuk menjunjung tinggi nilai Bhineka Tunggal Ika yang praktek nya sekarang ini makin tergerus zaman.

Tepat tanggal 19 Agustus 2018, SMA Kolese De Britto merayakan ulang tahun ke-70. Banyak alumni dan orang-orang hebat yang dilahirkan dari kandang di Jalan Laksda Adisucipto No. 161. Terlalu banyak suka duka dalam menjalani 70 tahun bagi sebuah sekolah dengan berbagai macam keunikan tersendiri. Perayaan 70 tahun SMA Kolese De Britto tahun 2018 ini di meriahkan dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang bersifat internal dan eksternal dilakukan sebagai bentuk karya nyata SMA Kolese De Britto di tengah-tengah masyarakat.

Berbagai kegiatan sosial seperti pengobatan gratis, bakti sosial, bedah rumah, dan penanaman pohon dilakukan sebagai bentuk karya nyata di masyarakat. Semua kegiatan yang tentunya bekerja sama dengan para alumni menunjukkan bahwa adanya keselarasan antara alumni dan almamater sekolah mereka.

Tema “Harmoni Dalam Keberagaman” menjadi hal penting yang diangkat dalam perayaan ulang tahun ke 70 SMA Kolese De Britto. Sebab dalam setiap keberagaman yang ada akan selalu menunjukkan sebuah harmoni dari keindahan akan keberagaman tersebut. Puncak dari seluruh perayaan ini adalah pada Misa Syukur pada Minggu pagi tanggal 19 Agustus yang bertempat di lapangan sepak bola SMA Kolese De Britto dan perayaan pesta di Auditorium Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta.

Sebelumnya, beberapa kegiatan lain dalam menuju puncak perayaan ulang tahun ke 70 SMA Kolese De Britto, seperti Fun Run sejauh 5 kilometer yang diikuti oleh kurang lebih 800 peserta yang berasal dari Yogyakarta ataupun sekitarnya juga napak tilas yang diikuti oleh para siswa dan sebagian besar alumni. Napak tilas yang dimulai dari Gereja Katholik Santo Yusuf Bintaran menuju SMA Kolese De Britto guna mengenang kembali proses pemindahan sekolah yang dulu berada di Gereja Bintaran dan berpindah ke Jalan Laksda Adisucipto No. 161 Yogyakarta, dalam napak tilas ini para siswa mengenakan berbagai baju daerah yang melambangkan keberagaman yang ada.

Selamat ulang tahun sekolahku, terus lah berkarya dan ber-eksistensi di tengah kerasnya zaman.

Vincentius Ilo Prakoso, siswa SMA Kolese De Britto Yogyakarta dan Magangers Kompas Muda Batch X