Menerka Arah Dunia Keuangan Digital di FinTech Expo 2018

0
516

TANGERANG, KOMPAS CORNER – Universitas Trisakti melalui program studi Diploma 4 Keuangan menggelar talkshow dengan tema “Tren dan Peran Financial Technology di Indonesia” di Kampus D Universitas Trisakti, Jakarta pada 18 April 2018. Talkshow ini merupakan bagian dari acara Financial Technology Expo. Narasumber yang hadir dalam acara ini memang memiliki latar belakang yang sangat tepat untuk membahas masalah FinTech (Financial Technology), sebut saja Advisor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono, Founder Agio Lucky Bayu Pramono, dan Manager e-Banking and portfolio BNI Prana Mahardhika.

Kepala bagian mahasiswa Universitas Trisakti Muhadi, secara resmi membuka FinTech Expo 2018. Muhadi menyatakan maksud dan tujuan diadakannya talkshow ini antara lain untuk meyakinkan para mahasiswa khususnya program studi Keuangan Trisakti dalam pengambilan konsentrasi studi yang terbagi menjadi tiga yakni perbankan, perpajakan, dan pasar modal.

Acara dilanjutkan dengan paparan singkat oleh perwakilan BNI Prana Mahardhika, yang menjelaskan bahwa penetrasi FinTech di Indonesia pasti akan terjadi dikarenakan perubahan yang ada di dunia begitu cepat. Beliau menambahkan contoh bahwa di Tiongkok 700 juta penduduknya sudah menggunakan WeChat Pay, sebuah platform yang memungkinkan konsumen Tiongkok melakukan pembayaran hanya dengan memindai QR-Code pada merchant yang sudah menerapkan sistem ini.

Prana menambahkan bahwa saat ini Bank Negara Indonesia (BNI) sendiri sudah memiliki aplikasi bernama Yap yang mekanismenya serupa dengan WeChat Pay, yakni dengan menggunakan teknologi QR-Code maka proses pemindahbukuan dari pembeli ke penjual akan selesai layaknya transaksi konvensional pada umumnya.

Menyinggung masalah keamanan siber yang marak sekaligus menjawab pertanyaan salah satu audiens yang hadir tentang bagaimana perlindungan yang diterapkan untuk Yap, “Kami mengikuti standarisasi keamanan yang telah ditetapkan. Beberapa kali sudah kami coba untuk membobol sistem Yap namun selalu gagal. Andaikata sistem mengalami serangan, uang akan diganti sesuai peraturan yang berlaku.” ujar Prana.

 

Prana Mahardhika sedang menjelaskan konsep cashless.

Pada akhir acara, Triyono selaku Advisor di Otoritas Jasa Keuangan menambahkan mengenai mekanisme pembayaran melalui FinTech.

“Pemerintah dalam hal ini membuat sebuah sistem yang disebut National Payment Gateway yang dimaksudkan sebagai wadah bagi para pemain FinTech, artinya seluruh transaksi dari bank manapun menuju bank apa saja bukan menjadi masalah. Bukan tidak mungkin ke depannya transaksi Yap dari BNI bisa diterima oleh Go-Pay atau sebaliknya.” tutur Triyono.

Melalui acara ini, panitia berharap bahwa orang-orang yang hadir dapat mengetahui bagaimana nantinya FinTech akan merevolusi bagaimana manusia bertransaksi.

Penulis: Kompas Corner/ Agung Destian Putra

Editor: Kompas Corner/ Nico Wiranito

Dokumentasi: Panitia Dokumentasi Financial Technology Expo 2018