Dunia digital atau media sosial (medsos) sepertinya dimanfaatkan dengan baik oleh para pelajar. Mereka memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk berbisnis online. Lumayan kan, dengan modal gadget di tangan serta kreativitas produk dagangan, bisa menghasilkan uang.
Memang tidak dipungkiri lagi bahwa berbisnis online saat ini sedang ngetren di kalangan netizen. Mungkin, karena dengan cara ini mereka tidak repot lagi untuk berpergian berbelanja. Hanya bermodalkan smartphone/laptop, mereka bisa membeli barang yang dibutuhkan.
Banyak sekali platform bisnis online yang bisa dimanfaatkan oleh para penjual, seperti Lazada, Bukalapak, Blibli serta media sosial Facebook, dan Instagram. Yap! Platform-Platform itulah yang dimanfaatkan oleh para pelajar untuk berbisnis. Bagi mereka, berseragam sekolah bukanlah halangan untuk mencoba bisnis. Hitung-hitung untuk tambah uang jajan dan belajar mandiri.
“Sebenernya pas itu iseng aja sih, untuk mencoba berjualan. Apalagi kan sekarang semua orang mainnya sosial media. Jadi, kemungkinan besar kalau kita jualan online peluang pelanggannya lebih banyak,” ujar Rhirin Yanuarita (17) siswi SMKN 9 Kabupaten tangerang yang sudah memanfaatkan Instagram menjadi ladang bisnis.
Pada bulan Oktober 2017, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tentang digital ekonomi. “Pemerintah akan terus memonitor denyut ekonomi masyarakat dan menjaga pertumbuhan yang berdampak positif, terutama digital ekonomi. Kaum muda milenial baik gen Y maupun gen Z harus dapat memanfaatkan momentum ini dengan menjadi pemain,pemilik atau pelaku,” kata Menkeu.
Lalu, barang apa ajasih yang mereka jual? “Banyak yang bisa kami jual, mulai dari baju, aksesoris HP, jam tangan sampai makanan,” ujar Vina Nofia (17), siswi di sebuah SMA di Jakarta. Untuk berjualan di media sosial, Vina mengajak temannya Rhirin Yanuarita (17).
“Kalau modal dari hasil menabung karena kalau masih bisa usaha sendiri kenapa enggak. lagian, ini usaha sendiri. kalo ngandelin orangtua gak puas kaya enggak enak gitu,” kata Vina.
Dengan menjual berbagai macam barang, Vina dan Rhirin mendapat keuntungan yang cukup lumayan. “Kurang lebih Rp 100.000 per hari. Lumayanlah, untuk tambah-tambah uang jajan,” ujar Vina.
Mereka sudah memanfaatkan peluang ini dengan berbisnis dan menghasilkan uang. Enggak ada salahnya untuk mencoba selagi itu positif dan menguntungkan. Siapa tahu, kita bisa menjadi pengusaha di masa depan.
Bagaimana dengan Mudaers? Apa masih ingin menjadi penonton atau ingin mengikuti jejak mereka?
Reporter : Muhammad Ari Kusumah, siswa SMKN 9 Kabupaten Tangerang
Desain : Aji Nurhidayat, SMK Bhakti Anindya, Tangerang