Nadin Amizah: Antara Menyanyi dan Menulis

58
11242

Saat ini, penyanyi muda berbakat Nadin Amizah (17) sedang bersiap untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri. “Sekarang masih siap – siap untuk SNMPN dan SBMPTN, aku mau kuliah dulu, doain semuanya,” tutur Nadin saat hadir di acara Juni’s Day di kantor Juni Rrecords, di Jakarta, Kamis (22/2).

Penyanyi pemenang Anugerah Musik Indonesia (AMI) untuk kategori karya tari / karya produksi elektronik terbaik dengan DJ Dipha Barus ini mengatakan, sedang mempersiapkan dirinya untuk bisa diterima di Jurusan Sastra Inggris di sebuah perguruan tinggi negeri.

“Pengennya sih di Universitas Indonesia, aku incarnya Sastra Inggris,“ ujar remaja yang lahir pada tanggal 28 Mei 2000 yang kini bersekolah di SMAN 67 Jakarta Timur.

Nadin juga memiliki minat dalam bidang fashion dan seni. Minatnya terhadap dunia fashion dan seni sudah terlihat, dari postingan pribadinya di instagram. Nadin memberikan nama pengguna, Cakecaine, yang berasal dari dua kata Bahasa Inggris, yaitu cake dan cocaine.
Jika “cake” atau dalam bahasa Indonesia berarti “kue” digambarkan sebagai sesuatu yang manis. Sementara “cocaine” dalam bahasa Indonesia ialah kokain, zat adiktif yang berbahaya. Kedua kata itu yang kemudian Nadin gambarkan sebagaimana ia mau dikenal, manis dan adiktif.

Perjumpaannya dengan DJ Dipha Barus ternyata berawal dari Instagram. Pada awalnya banyak yang menyarankan Dipha untuk mendengarkan suara Nadin lewat akun instagram, gayung bersambut, maka jadilah mereka berkenalan melalui instagram. Maka, terbitlah single yang berjudul “All Good” yang membawa Nadin tampil di salah satu perhelatan musik terbesar di Indonesia, yang berlokasi di Jakarta.

Pelantun lagu “All Good” ini, juga bercerita tentang hobinya selain menyanyi. Ternyata, Nadin juga suka menulis. “Aku suka nulis, kadang kalo ada waktu. Aku enggak tahu hobi itu bisa dimulai apa enggak, tapi aku ingin mulai banyak baca. Aku ingin baca buku-buku filsafat,” katanya dengan semangat.

Pilihan kariernya bernyanyi juga mendapat tanggapan yang baik dari orang tuanya. “Orang tua ngebolehin, yang penting aku ngga nyeleweng dari agama,” kata Nadin, seraya mengakhiri percakapan dengan Kompas Muda.

Penulis:

Riyan Nurrahman/Magang Kompas Muda/Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

 

58 COMMENTS