Menepis Stigma Negatif ODHA

0
449

Apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika bertemu dengan orang yang hidup dengan HIV/AIDS? Stigma negatif tentang mereka masih kuat di tengah masyarakat. Mereka dijauhi, disingkirkan dari pergaulan, bahkan tidak dipedulikan lagi oleh masyarakat. Padahal, seharusnya mereka membutuhkan rangkulan dari kita semua.

Itulah yang terungkap dari diskusi “Muda Peduli HIV, Cegah Virusnya, Rangkul Orangnya”, yang diselenggarakan Kompas bekerja sama dengan Chevron di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong, Tangerang, Rabu (13/12). Para peserta, siswa SMA dan mahasiswa, dibagi dalam empat kelompok dan harus menjawab satu pertanyaan.

Salah satu pertanyaan mengenai bagaimana menyikapi kondisi orang terdekat, seperti anggota keluarga yang terkena HIV/AIDS. Kelompok yang menjawab pertanyaan itu menuangkan jawabannya dalam bentuk gambar sebuah keluarga yang saling merangkul.

”Kami akan tetap bersatu sebagai keluarga. Tidak ada perlakuan yang berbeda, kami akan tetap bertukar tempat makan dan berpelukan,” ujar Syafika, siswa SMK Islamic Village Tangerang.

Dua narasumber yang hadir dalam diskusi, Chief Medical Officer Chevron Iwan Susilo Joko MKK dan Manajer Advokasi dan Psikososial Lentera Anak Pelangi Natasya Sitorus, pun sangat setuju dengan jawaban peserta.

”Kalau mau tidur bersama orang yang hidup dengan HIV/AIDS pun tidak apa-apa, tidak menular. Penularan hanya terjadi lewat darah, hubungan seksual, dan jarum suntik,” kata Iwan.

Natasya menambahkan, kepedulian kita terhadap orang
yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa dilakukan dengan cara sederhana, yaitu tidak mendiskriminasi.

”Langkah yang paling mudah adalah dengan tidak diskriminasi, lalu mencari informasi yang benar. Informasi yang salah cukup sampai kalian, lanjutkan dengan informasi yang benar untuk orang lain,” kata Natasya.

Natasya melanjutkan, saat ini, Lentera Anak Pelangi mendapampingi sebanyak 90 anak dari usia 1-17 tahun yang hidup dengan virus HIV. Secara rutin, Natasya mengunjungi mereka ke rumahnya, untuk memberikan motivasi, sekaligus mendengarkan curhatan mereka.  (SIE)