Di Balik Panggung Jember Fashion Carnival

0
453

Kemeriahan Jember Fashion Carnival yang berlangsung 10-13 Agustus 2017 memangs udah berlalu, tetapi masih banyak cerita di balik ajang fesyen yeng terkenal di Indonesia ini. Salah satunya cerita tentang kepedulian siswa SMA di Jember terhadap kebersihan lingkungan.

Segala macam acara atau event yang melibatkan massa,akan selalu berhubungan dengan sampah. Begitu pula dengan terselenggaranya event Jember Fashion Carnival atau yang biasa sering kita sebut dengan JFC. Acara ini juga merupakan bentuk pelestarian budaya yang diupayakan oleh pemerintah kota Jember. Namun, siapa yang sadar bahwa di balik kemewahan panggung JFC,ada sekelompok anak yang memungut sampah yang dibuang sembarangan oleh para penonton?

Pada tanggal 13 Agustus 2017, sekelompok anak SMAK Santo Paulus, Jember, terlihat berkeliaran sambil membawa kardus bertuliskan “Wong Jember Ojo Kemproh”, serta beberapa tulisan lain yang mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya membung sampah di tempatnya. Acara Jember Fashion Carnival memang baru dimulai pukul 14.00. Namun, para murid ini, telah stand by di tempat acara sejak pukul 13.00.

Mereka berjalan sejauh kurang lebih 1 kilometer dari alun-alun kota Jember hingga Jalan Gajah Mada lalu kembali lagi ke alun-alun. “Saya tidak memaksa anak-anak. Ini murni pemikiran siswa-siswi untuk mengedukasi orang lain agar tidak membuang sampah sembarangan. Ide ini awalnya muncul juga dari seorang siswa karena keprihatinannya melihat sampah yang menumpuk setelah event JFC tiap tahunnya. Saya hanya ikut mendampingi. Yang terpenting adalah kita bisa mengedukasi warga Jember untuk ikut menjaga kebersihan kota Jember,” ujar Dina,guru Biologi di SMAK Santo Paulus, Jember.

Para siswa dengan semangat membawa kardus-kardus sampah mereka sambil memunguti sampah di sepanjang jalan. Terkadang,mereka juga memberikan edukasi kepada para pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan. Senyum mereka merekah saat ada seorang anak kecil menghampiri mereka seraya memberikan botol minuman yang telah habis isinya, ”Ini Kak, ada sampah,” katanya sambil memasukkan botol tersebut ke dalam kardus sampah.

Sebenarnya, kegiatan bersih-bersih sampah saat JFC ini sudah dilakukan oleh teman-teman SMAK Santo Paulus sejak 2016. Tahun ini adalah tahun kedua mereka melakukan kerja sosial untuk kebersihan kota Jember.

Della Ragil Putri

SMAK Santo Paulus, Jember.