Bicara soal Garut, yang langsung terlintas di pikiran adalah dodol, domba, dan tukang cukur. Padahal masih banyak identitas kota intan tersebut selain tiga hal itu, misalnya kulit, Garut merupakan penghasil kulit sapi dan domba, baik berupa kulit mentah, kulit mentah, maupun barang pakai. Tapi satu hal unik dari ciri khas Garut yang paling terkenal adalah tukang cukur. Kok bisa?
Syaiful Anwar yang biasa dipanggil dengan Bang Iful oleh teman temannya, adalah seorang tukang cukur asal Garut. Bang Iful mengatakan keterampilan mencukur rambut diperoleh secara turun temurun. Dia bisa mencukur sejak keluar SMA dengan arahan dari sang kakak.
Urbanisasi juga menjadi faktor lain yang membuat profesi tukang pangkas rambut menjadi identitas Garut. Banyak orang Garut yang berprofesi menjadi tukang cukur di Jakarta, baik sebagai pemilik tempat pangkas rambut atau bekerja pada orang lain. Hal ini diakui oleh Bang Iful. “Kalau di Garut mah udah banyak pisan pangkas rambut, udah rezekinya di Jakarta kali,” kata Syaiful.
Di Jalan Bangka X Ujung, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pangkas rambut milik Bang Iful, R’Lans, berdiri berjajar dengan beberapa tempat usaha lain yang didirikan warga dari daerah lain. Ada warung tegal (yang didirikan orang Tegal), warung kopi (milik orang Cianjur), warung nasi pacitan (milik orang Pacitan), pangkas rambut (orang Garut), dan beberapa ruko yang disewa oleh orang orang yang berasal dari luar Jakarta.
Hal ini menjadi keuntungan pula bagi warga Jakarta yang menyewakan ruko tersebut. Berati urbanisasi ini bukan hanya bermanfaat bagi warga daerah, tapi warga asli kota itu kecipratan rezeki. Berikut beberapa foto pangkas rambut asal Garut di Jakarta.
Teks dan foto:
Dwi Cahya Suiatna
Mahasiswa Jurnalistik Universitas Garut, Semester VII
Comments are closed.