Mitos dan Fakta Seputar Cokelat

0
796

SERPONG, KOMPAS CORNER – Bulan Februari menjadi bulan yang identik dengan cokelat dan bunga karena perayaan Valentine. Setiap tanggal 14, toko-toko cokelat panen besar karena banyak orang yang membeli cokelat untuk dihadiahkan kepada orang terkasih. Di balik rasanya yang nikmat, ternyata banyak orang yang masih belum mengetahui fakta unik seputar cokelat, lho! Yuk, kita lihat mitos dan fakta seputar cokelat ini agar kita bisa menikmati cokelat sepuasnya pada bulan penuh cinta ini.

  1. Cokelat bisa bikin penyakit jantung karena lemak jenuhnya? Mitos.

Justru cokelat bisa membantu kita untuk mengurangi potensi terkena serangan jantung. Kandungan Flavonoid pada cokelat dapat menurunkan tekanan darah yang dapat memicu serangan jantung. Namun demikian, usahakan makan cokelat yang bebas gula, agar tidak terserang penyakit diabetes.

  1. Makan cokelat bisa meredakan stres dan membuat bahagia. Fakta.

Kamu bisa meredakan stres dengan mengkonsumsi cokelat. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Swiss, hormon stres pada tubuh manusia menurun ketika memakan satu buah coklat setiap hari dalam dua minggu. Jadi, benar jika cokelat bisa membantu kita untuk lebih bahagia.

  1. Cokelat menyebabkan obesitas atau kenaikan berat badan. Mitos.

Cokelat dapat menjadi bagian dari menu gaya hidup sehat, lho! Jangan takut kalau cokelat dapat bikin gemuk karena faktanya cokelat murni justru dapat membantu menurunkan berat badan.

  1. Makan cokelat bisa bikin pintar. Fakta.

Lagi-lagi, kandungan Flavonoid pada cokelat bisa membantu aliran darah ke otak hingga 3 jam dan berdampak pada kerja otak. Kamu akan lebih mudah berkonsentrasi dan lebih cerdas.

  1. Cokelat memiliki nilai gizi yang rendah. Mitos.

Faktanya, cokelat adalah sumber magnesium, tembaga, besi dan seng, gizi-gizi baik yang diperlukan oleh manusia. Cokelat juga mengandung Polifenol (antioksidan yang juga terdapat pada teh) yang bermanfaat untuk menurunkan resiko penyakit koroner. Jangan lupa kandungan Flavonoid-nya yang bisa membuat konsentrasi otak meningkat dan menurunkan resiko penyakit jantung. Sebuah studi di Amerika dan Italia menyebutkan bahwa satu batang cokelat hitam (dark chocolate) mengandung lebih banyak antioksidan dibandingan dengan susu. Jadi, masih bilang kandungan gizi cokelat rendah?

Kompas/Ferganata Indra Riatmoko

Terlepas dari semua mitos dan fakta yang dimiliki cokelat, camilan ini juga memiliki banyak sekali manfaat yang baik untuk tubuh. Hanya saja, sebagai konsumen yang baik, kita perlu tahu bagaimana cara mengonsumsi cokelat yang tepat agar manfaatnya bisa dirasakan oleh tubuh secara maksimal.

 

Penulis: Patricia Felita

Editor: Herlina Yawang