Tampilan dalam dari The 39th JGTC Jazz Museum

Minggu, (27/11) Acara puncak dari rangkaian acara Jazz Goes To Campus ditutup dengan diadakannya JGTC Festival. Di samping dari deretan penampilan dari musisi-musisi jazz lokal dan internasional, terdapat pula museum jazz yang dihadirkan lagi oleh JGTC Festival tahun ini. Ini adalah kali ke-4 Jazz Museum didirikan sejak pertama kali munculnya JGTC Jazz Museum di tahun 2012.

JGTC Jazz Museum merangkup sejarah musik jazz secara general dari tahap ke tahap berkembangnya aliran musik Jazz sejak lahirnya. Di dalamnya disertakan display dari poster-poster artikel dari bermacam sub-genre musik jazz berlatar tokoh signifikan dari masing-masing aliran Jazz, seperti Duke Ellington dengan aliran Swing-nya, Billy Eckstine dan Charlie Parker di aliran Be-Bop dan lain-lain. Untuk mengenalkan masing-masing sub-genre, disediakan pula MP3 player beserta earphone bagi pengunjung untuk mendengarkan contoh lagu-lagu dari masing-masing sub-genre. Di sana, dihadirkan juga timeline dari sejarah perkembangan musik jazz secara kronologis.

 

Pengunjung mendengarkan macam-macam dari sub-genre musik jazz

 

Ke panel berikutnya, terdapat display dari tokoh musisi jazz ternama di Indonesia, yang bisa dibilang, juga adalah legenda dari musik Jazz di Indonesia. Dari Bill Saragih, Donny Hardono, Suyoso Karsono dan sederetan musisi jazz Indonesia ternama lainnya. Kemudian, adapula seksi khusus yang dipersembahkan untuk menghormati Ireng Maulana, musisi Jazz yang tutup usia Maret lalu.

Tribute to Ireng Maulana

 

Seksi khusus Ireng Maulana ini berisikan artikel mengenai perjalanan karirnya sebagai musisi jazz di Indonesia dan sejarah hidupnya. Juga ditampilkan beberapa foto potret diri dan keluarga Maulana.

Di panel selanjutnya adalah 1 konten tambahan dari JGTC Museum tahun ini yaitu Jazz Family, yang dihadirkan untuk mengapresiasi keluarga penggerak musik jazz di tanah air. Konten ini berisi artikel mengenai keluarga jazz di Indonesia, yang dari turun temurunnya telah mengabdi demi perkembangan musik jazz di Indonesia. Seperti keluarga Likumahuwa, keluarga Lesmana, keluarga Song dan keluarga Dauna.

Selain konten informatif mengenai musik jazz di seluruh dunia dan di Indonesia, adapula panel untuk mengapresiasi para pemenang JGTC Choice Awards sebagai tokoh-tokoh yang berperan demi bergeraknya musik jazz di Indonesia saat ini. Kemudian di penghujung ruangan, pengunjung akan melewati panel-panel yang berisikan Hall of Fame dari acara Jazz Goes To Campus sebelumnya. Terdapat poster-poster dari 35th Jazz Goes To Campus sampai ke 38th Jazz Goes To Campus. Juga digantungkan foto-foto sorotan utama dari deretan musisi jazz yang telah mengisi Jazz Goes To Campus Festival dalam 4 tahun sebelumnya.

NOVIA PUSPITASARI