“Mannequin Challenge” Barasuara dengan Indra Lesmana dan Adra Karim di akhir lagu “Menunggang Badai”

Minggu, (27/11) Pukul 12.30 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, lokasi berlangsungnya Festival tahunan Jazz Goes To Campus diguyur hujan deras selama 45 menit. Namun hujan tak menyurutkan antusiasme penggemar musik jazz tanah air untuk tetap datang dan menikmati musik jazz.

The 39th Jazz Goes To Campus terbagi atas 4 panggung dengan 35 lineup yang menghibur para penikmat musik jazz. Sebut saja, Teza Sumendra, Monita Tahalea, Raisa, Rizky Febian, Kahitna, dan beberapa musisi jazz internasional seperti; Kgomotso Xolisa Mamaila dari Afrika dan Daniel Powter, musisi papan atas asal Kanada. Tak ketinggalan Barasuara, Indra Lesmana, dan Adra Karim yang berkolaborasi dan menjadi the most wanted performance pada minggu malam di panggung Teh Pucuk Harum. Sambutan kolaborasi antar tiga musisi berbeda genre ini terlihat dari kepadatan penonton dan sorak sorai yang mengiringi penampilan mereka.

“Saya mau nonton Barasuara,” Ujar Yayat, penggemar Barasuara yang datang 2 jam lebih awal untuk “mengamankan posisi”. “Belum pernah liat sih kolaborasi antara rock dan jazz, tapi pasti bakalan keren,” tambahnya. Barasuara mengawali penampilannya dengan lagu “Tarintih” dan “Api dan Lentera” dengan berkolaborasi bersama Adra Karim. Sesudahnya, Indra Lesmana masuk di lagu “Menunggang Badai” dengan aransemen ulang yang memadukan genre Jazz dan Rock.

Di panggung yang sama, penyanyi Jazz pendatang baru, Rizky Febian mendapatkan antusiasme dari para penggemarnya saat melantunkan dua singel andalannya “Kesempurnaan Cinta” dan “Penantian Berharga”. Rizky juga meng-cover beberapa lagu bergenre Jazz. “Di sini ada anak SMA kan ya?,” tanya Rizky yang mendapat jawaban afirmatif dari sebagian besar penontonnya.

Pada perhelatan The 39th Jazz Goes to Campus, penyanyi berparas cantik, Raisa, disambut dengan pengunjung yang jumlahnya mengungguli semua lineup yang tampil di panggung tersebut.

“Wah ini sampai ke belakang-belakang. Suaraku masih kedengaran kan buat yang di belakang?” tanya Raisa pada pengunjung yang menumpuk di barisan belakang panggung Teh Pucuk Harum.

Penampilan Raisa di lagu kedua “Serba Salah”.

 

Raisa menyanyikan singel dari album ketiganya yang berjudul “Love You Longer” yang mulai ditulisnya sejak lama namun tidak dilanjutkannya hingga akhirnya ia memutuskan untuk memasukkan single tersebut di album “Handmade”.

Pindah ke panggung Mandiri, pengunjung dimanjakan oleh lantunan musik Jazz dengan ritme yang naik-turun. Dengan penampilan Hip-Hop Teza Sumendra di siang hari, grup musik Jazz Mocca di waktu petang, Daniel Powter di malam hari, dan berpuncak pada penampilan Kahitna yang berbumbu nostalgia hingga tengah malam.

Pengunjung di panggung Mandiri tak kalah antusiasnya seperti di panggung Teh Pucuk Harum. Terlihat ketika memasuki jadwal penampilan Daniel Powter, pengunjung tetap padat memenuhi venue, meskipun panggung masih dipersiapkan dan sebagian besar pengunjung masih memenuhi venue Teh Pucuk Harum saat penampilan Raisa.

 

Daniel Powter yang tersentuh ketika mendengar sebagian besar pengunjung bisa mengikuti sing along di lagu pertamanya.

 

This is my first time coming to Indonesia and I’m in love” kata Powter seusai menyanyikan lagu “Song 6”. Sebelumnya, penyanyi asal Kanada tersebut mengundang salah seorang pengunjung wanita untuk naik ke panggung untuk menemani penampilannya di lagu “Bad Day”. Hal ini tentunya mengundang sorakan penuh kecemburuan dari pengunjung wanita lainnya.

Di puncak malam The 39th Jazz Goes To Campus, Kahitna tampil dengan lagu-lagu hitsnya yang memikat dan diiringi tarian dari 3 vokalisnya, Hedi Yunus, Carlo Saba, dan Mario Ginanjar.

 

Kahitna saat menampilkan lagu “Cerita Cinta” sambil menari.

 

“Gak kalah dari boyband Korea ya?” Ucap Hedi Yunus yang terengah-engah usai menyanyikan lagu “Cerita Cinta” sambil menari.

Walau sudah memasuki tahun ke-30 aktif bermusik di Indonesia, pada perhelatan 39th Jazz Goes To Campus malam itu, Kahita tak kekurangan penonton. Sebab yang datang ke panggung Kahitna tidak hanya yang ingin bernostalgia saja, tapi ternyata masih banyak juga anak muda yang menyukai Kahitna, terutama pemudinya.

FATHIYA IKRIMA HAMDAN