Pulau Rottnest adalah salah satu destinasi wisata di pesisir barat Australia. Pulau dengan luas 19 kilometer persegi ini berjarak 30 menit perjalanan laut dengan feri dari terminal feri Fremantle. Kompas bersama beberapa jurnalis dan bloggerdari Indonesia berkesempatan mengunjungi Pulau Rottnest pada akhir Oktober lalu. Persinggahan di Pulau Rottnest ini merupakan rangkaian perjalanan darat ke sejumlah destinasi wisata di Australia bagian selatan atas undangan dari AirAsia Indonesia dan Tourism Western Australia.
Rottnest adalah pulau surgawi. Langit biru, pasir putir, dan pepohonan rimbun seolah memanjakan kita. Di Pulau Rottnest, pengunjung akan merasa dekat dengan alam. Bunyi debur ombak, kicau burung, dan gesekan daun yang tertiup angin terdengar jelas di telinga. Cuaca sejuk di awal musim semi membuat pengunjung merasa nyaman untuk merebahkan badan di hamparan rumput hijau sambil menikmati sinar matahari. Pulau ini relatif bebas polusi karena transportasi yang tersedia hanya sepeda. Mereka bisa menyewa sepeda berkeliling pulau dan menikmati keindahan alam serta pantai yang biru.
Meski mengandalkan keindahan alam, bintang utama di Pulau Rottnest adalah Quokka. Mamalia kecil ini menjadi teman favorit pengunjung. Bahkan, para wisatawan bisa berswafoto dekat dengan Quokka. Mungkin saja, pengunjung lebih banyak memotret Quokka daripada memotret pemandangan alam.
Alam dan makhluk hidup bersanding dan menciptakan harmoni di Pulau Rottnest. Pulau ini memberi contoh jika kita bisa berdamai dengan alam, maka alam pun akan memberikan keindahannya untuk kita.
YUNIADHI AGUNG
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 06 November 2016, di halaman 32 dengan judul ”Harmoni Alam di Pulau Rottnest”