Meraung dalam Rintik

0
671

JAKARTA – Hari pertama Synchronize Festival diwarnai hujan. Rintik mulai mengguyur ibukota dari open gate jam tiga sore hingga menjelang break Maghrib (ishoma) jam enam sore. Namun, rintik hujan tampaknya hanya mengguyur tanah, sebab semangat para penonton Synchronize Festival sama sekali tidak meluntur. Malah, mereka semakin bersemangat untuk menyaksikan musisi-musisi favorit mereka.

Gak apa-apa hujan. Tadi kita beli jas hujan, sama dapat payung juga,” ujar Fanda, salah satu penonton yang sudah tiba di Gambir Expo sejak pukul 12.30 demi menonton penampilan Sheila On 7 dan Souljah.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Regina, penggemar DDHEAR, OM PMR (Orkes Moral Pengantar Minum Racun) dan The Trees and The Wild yang telah membeli tiket untuk tiga hari demi menonton penampilan musisi favoritnya. “Gak masalah dong, kalau hujan,” kata Regina sebelum kembali bernyanyi bersama DDHEAR yang tengah melantunkan Tentang Rumahku.

Hujan yang berhenti setelah ishoma, membuat antusiasme penonton semakin menjadi. KunoKini & SvaraLiane yang menjadi penampil pembuka selepas ishoma di District Stage berhasil mengguncang penonton dengan lagu Tuhan Tak Perlu Dibela. Tak jauh berbeda, Gangstarasta di Lake Stage pun juga berhasil mengajak penonton berdisko dengan lagu Lagi Disko.

Semakin malam, suasana di Gambir Expo makin meriah. Seolah tak terpengaruh dengan cuaca dingin dan genangan air yang terbentuk sehabis hujan, para penonton semakin bersemangat dalam penyaksikan performa dari musisi-musisi di Synchronize Festival.

 

Indra Lesmana, Maestro Indonesia yang memainkan lagu About Jack di Synchronize Festival (28/10)
Indra Lesmana, Maestro Indonesia yang memainkan lagu About Jack di Synchronize Festival (28/10)

Di District Stage misalnya, para penonton dibuat terpukau dengan penampilan Indra Lesmana & Keytar Trio yang membawakan lagu-lagu instrumental dari albumnya berjudul About Jack.

“Memang suka sama Indra Lesmana, sih! Sama sekalian mau nunggu Payung Teduh. Kan nanti tampilnya juga di stage ini,” kata Sinta, salah satu penonton Synchronize Festival.

 

Endah Widiastuti dari DDHEAR tengah melantunkan lagu Tentang Rumahku di Synchronize Festival.
Endah Widiastuti dari DDHEAR tengah melantunkan lagu Tentang Rumahku di Synchronize Festival.

Penonton di Dynamic Stage pun tak kalah terpesona oleh penampilan DDHEAR yang membawakan lima lagu, diantaranya Pohon Tua Bersandar, No Tears From My Eyes, Jangan Berhenti Engkau Bernyanyi, Tentang Rumahku, dan When You Love Someone. Lagu-lagu yang dibawakan DDHEAR begitu memainkan emosi penonton sehingga tak sedikit dari mereka yang ikut bernyanyi dan bernari saat Rhesa, Endah dan Dadang melantunkan lagu-lagu mereka. Synchronize Festival, bisa jadi merupakan panggung terakhir DDHEAR di Jakarta sebelum band kolaborasi Dialog Dini Hari dan Endah N Rhesa itu bubar tahun ini.

Synchronize Festival hari pertama, masih akan berlanjut hingga jam satu dini hari nanti. Masih ada Monita Tahalea, The Upstairs, Souljah dan beberapa musisi lokal lainnya yang belum menampilkan musik mereka. Selain itu, tentunya masih ada Sheila On 7 dan Payung Teduh yang siap mengguncang panggung Synchronize Festival pada akhir acara nanti.

 

 

Reporter: Patricia Felita – Volunteer Kompas MuDa untuk Synchronize Festival
Fotografer: Nathanael Pribady – Volunteer Kompas MuDa untuk Synchronize Festival
Editor: Editorial Kompas Corner