Dinding Cantik dengan ”Framed Art”

0
953

Dinding ruangan bisa menjadi sarana untuk mengekspresikan citarasa seni pemiliknya. Tidak perlu lukisan mahal, karya seni dekoratif pun sudah sangat memadai untuk membuat dinding tampil cantik. Jadi, jangan biarkan dinding kosong tak tersentuh.

Beberapa macam bentuk seni dekoratif itu antara lain berupa lukisan atau kolase yang dipindai lantas dicetak (printed) kemudian dipigura atau framed art. Pemilik galeri 2madison di Kemang, Jakarta Selatan, Maggie Hutauruk Eddy, mengatakan, sekarang semakin banyak orang mencari dekorasi untuk rumah yang bergaya seni modern, tetapi harganya terjangkau dan langsung siap digantung di dinding.

Produk art printing 2Madison Kemang Kompas/Lucky Pransiska (UKI) 31-08-2016 UNTUK LINI
Produk art printing 2Madison Kemang
Kompas/Lucky Pransiska (UKI)
31-08-2016
UNTUK LINI

”Seni sekarang sudah mendominasi desain interior dan menentukan tata ruang. Gayanya bisa retro atau modern atau campuran keduanya. Yang paling penting, pemilik rumah bebas berkreasi sesuai selera dan merasa nyaman,” kata Maggie.

Produk lukisan dekoratif di 2madison tersedia dalam beberapa kategori, yakni framed art, painting yang merupakan lukisan otentik di atas kanvas, wall art, dan photo art. Framed art biasanya dibuat para seniman atau ilustrator, baik di atas kanvas maupun media lainnya. Lukisan itu kemudian dipindai lalu dicetak dengan resolusi tinggi.

Kolase

Jika di 2madison, framed art-nya berisi materi lukisan, Ika Vantiani mengemas framed art karyanya dari kolase yang sebagian dibiarkan dalam bentuk asli, sebagian lagi dalam bentuk cetakan setelah sebelumnya dipindai. Ika cenderung memilih elemen-elemen lama atau vintage, termasuk frame atau bingkai yang dipilihkan dari bingkai-bingkai foto zadul (zaman dulu).

Ia berburu bingkai foto lama di sejumlah pasar loak di Jakarta ataupun luar kota. Demikian pula elemen-elemen dari kolasenya, seperti kertas majalah, bekas kemasan, foto-foto lawas, perca kain, kertas partitur, meteran jahit, hingga produk lama yang disebut rugos. Teknik membuat kolase dengan menyusun potongan-potongan kertas atau material lain menjadi bentuk baru yang berbeda serupa dengan teknik scrap book, hanya saja bahan yang digunakan di sini kebanyakan barang-barang lawas.

Kebanyakan kolasenya disusun dari guntingan bentuk droplet atau titik air jatuh yang disusun menjadi bentuk lain, seperti balon atau bentuk lain yang unik sebagai penarik perhatian dan ekspresi seninya. Salah satunya, foto lawas pernikahan yang ia temukan di sebuah pasar loak. Pada bagian wajah mempelai pria ia pasangi kolase dari puluhan droplet kertas origami warna-warni.

Kerajinan Kolase Living with LOF Kompas/Riza Fathoni (RZF) 07-08-2016 utk Lini Koming tulisan EKI
Kerajinan Kolase Living with LOF
Kompas/Riza Fathoni (RZF)
07-08-2016
utk Lini Koming tulisan EKI

Begitu pula pada bagian bawah gaun mempelai wanita. Pada sisi kiri dan kanan dipasangi kolase tangan-tangan. Visual karyanya secara dua dimensi seperti lukisan surealis. Selain dapat digantung di dinding, karya kolase Ika yang berbingkai juga dapat ditaruh di atas meja, bufet, atau panel yang menempel di dinding.

”Biasanya saya nemu gambar atau materialnya dulu baru kemudian muncul ide kolasenya,” kata Ika.

Karya kolasenya, selain dibingkai, juga dicetak di atas kartu pos. Ika menawarkan karyanya lewat Instagram, yakni @herfingerpower. Perempuan yang pernah menggelar pameran tunggal di Yogyakarta ini juga senang memberi judul karya-karyanya secara dramatik, seperti ”The Lies That Cover Our Eyes”, ”Di Ujung Tanduk”, atau ”Happy Sailing”.

Untuk berbagi keterampilannya membuat kolase, Ika memberi lokakarya gratis kepada para perempuan yang ia sebut ”Kata untuk Perempuan”. Para peserta diminta memilih satu kata yang berasosiasi dengan perempuan, lalu membuat kolase terkait kata tersebut.

”Saya ingin mengetahui makna kata dan seperti apa orang memersepsikan perempuan,” kata perempuan yang juga pernah diundang ke Melbourne, Australia, untuk mempresentasikan gambaran kondisi perempuan seniman dan perajin di Jakarta.

Menyiasati lukisan mahal

Di 2madison, biasanya seniman membuat karya untuk framed art secara khusus yang berbeda dengan lukisan otentik di atas kanvas. Lukisan otentik pun biasanya hanya diproduksi satu buah, tetapi untuk print art bisa beberapa buah dan bisa dibuat turunannya dalam bentuk produk lain. Misalnya, untuk sampul art book atau sketch book dan jurnal atau diaplikasikan dalam media lain, seperti keramik, jam dinding, sarung bantal, pouch, tote bag, nampan, karpet, atau produk fashion.

Framed art juga bisa dibuat beberapa seri yang mirip. Misalnya, tema ”Drowning in Thought” yang terdapat seri yellow, peach, mossy green, dan lilac.

Produk hiasan meja 2Madison Kemang Kompas/Lucky Pransiska (UKI) 31-08-2016 UNTUK LINI
Produk hiasan meja 2Madison Kemang
Kompas/Lucky Pransiska (UKI)
31-08-2016
UNTUK LINI

Printed art ini, lanjut Maggie, memang untuk menyiasati harga lukisan kanvas yang terbilang mahal. Jika lukisan kanvas dihargai Rp 4 juta-Rp 5 juta, harga framed art ini bisa sepersepuluhnya atau kisaran Rp 300.000-Rp 500.000. Ukurannya bermacam-macam, tetapi rata-rata tidak besar.

Selain bentuk framed art, ada pula wall art, yakni beragam kreasi seperti framed art, tetapi tanpa bingkai. Wall art terdiri atas beberapa kategori, antara lain motivational art, yaitu lukisan yang dikombinasikan dengan tulisan-tulisan bernada motivasi, seperti ”Dream On” atau ”We Are Young and Brave”. Selain itu, ada pula city art yang menggambarkan kota-kota di dunia, seperti Jakarta dan Paris.

Tak ketinggalan kategori surreal art dan abstract art yang menggambarkan isi kanvas. Ada pula kids art, yang berisi gambar-gambar bernuansa anak-anak, misalnya gajah yang terbentuk dari gelembung warna-warni atau pelangi.

Untuk memproduksi beragam produk itu, Maggie bekerja sama dengan 40-an seniman dan ilustrator dari sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, selain Jakarta. Desain dan tema ditentukan sekaligus dikurasi oleh Maggie, tetapi mereka dipersilakan berkreasi sebebas mungkin sesuai gaya masing-masing.

”Banyak seniman yang berbakat, kreativitas melimpah, tetapi sering dipandang sebelah mata. Kami berupaya menjadi ruang pamer bagi mereka karena karya mereka asli Indonesia, tidak impor. Saya ingin agar 2madison ini layaknya Madison Avenue di New York City,” ujar Maggie, yang pernah belajar di Amerika Serikat.

Berkat kecanggihan teknologi saat ini, karya-karya dari berbagai daerah itu bisa dikirimkan melalui surat elektronik ke Jakarta untuk diolah lebih lanjut.

Printed art ini cocok diletakkan di berbagai ruangan, baik ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, atau ruang tidur. Di mata Maggie, karya seni dekoratif itu turut mendefinisikan tata ruang. Di 2madison terdapat contoh-contoh penataan ruang, meja kursi berikut dekorasi dindingnya yang sesuai sehingga menambah semarak ruangan.

Art printing di cover buku produk 2Madison Kemang, Jakarta. Kompas/Lucky Pransiska (UKI) 31-08-2016 UNTUK LINI
Art printing di cover buku produk 2Madison Kemang, Jakarta.
Kompas/Lucky Pransiska (UKI)
31-08-2016
UNTUK LINI

FRANSISCA ROMANA NINIK/SRI REJEKI


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 September 2016, di halaman 28 dengan judul “Dinding Cantik dengan “Framed Art””.