Melancong ke Timur Indonesia

0
760

PAPUA, KOMPAS CORNER — Berada dalam libur panjang memang tak mudah jika waktu hanya dihabiskan tinggal di dalam rumah. Umumnya, generasi muda ingin menghabiskan waktu luangnya dengan mengeksplorasi hal-hal baru. Suasana sekolah, kuliah, dan kerja di kota besar dengan rutinitas dan hiruk pikuk perkotaan terkadang mendatangkan kejenuhan bagi masyarakatnya.

Yuk, tengok tempat wisata dari timur Indonesia, Pulau Papua, yang tak kalah menarik dan yang pasti dapat menghilangkan penat!

  • Raja Ampat
    Kepulauan Wayag di Raja Ampat, Papua
    Kepulauan Wayag di Raja Ampat, Papua

    Tahukah kamu bahwa di ranah internasional wisata bahari, Raja Ampat merupakan salah satu dari sepuluh tempat menyelam terbaik di dunia? Kabupaten ini sendiri memiliki pulau hingga 610 pulau, tetapi baru 400 pulau yang sudah terjamah dan tereksplorasi oleh turis baik lokal maupun internasional.

    Bulan Augustus hingga bulan Februari merupakan waktu yang tepat untuk berkunjung ke tempat wisata ini mudaers. Itu karena pada rentan waktu tersebut cuaca sangat bagus dan angin tidak terlalu kencang.

    Untuk sinyal telepon masih terbilang susah digunakan di kawasan tersebut, itulah sebabnya penting untuk mengabari orang terdekat terlebih dahulu sebelum lost contact dalam waktu beberapa hari. Untuk penginapan, tak usah dikhawatirkan lagi, semua lengkap tersedia untuk Anda yang ingin berlibur.

    Untuk sampai di pulai ini, Anda harus travel melalui kabupaten Sorong terlebih dahulu, barulah Anda dapat melanjutkan menggunakan kapal cepat menuju Raja Ampat.

  • Teluk Cendrawasih
    Penyelam bersama hiu paus (whale shark) di Teluk Cendrawasih, Papua Barat.
    Penyelam bersama hiu paus (whale shark) di Teluk Cendrawasih, Papua Barat.

    Objek wisata Teluk Cendrawasih dikenal juga dengan Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC). Jika Anda mengunjungi Teluk Cendrawasih, Anda akan melihat berbagai jenis karang, ikan, dan biota laut lainnya. Disini, terdapat kurang lebih 209 jenis ikan yang menghuni di bawah laut teluk tersebut lho!

    Umumnya, tujuan utama wisatawan baik lokal maupun internasional yang datang berkunjung adalah untuk menyelam dan snorkeling bersama hiu paus (Rhycondon typus). Tak hanya itu, pengunjung dapat pula memberi makan ikan dengan panjang 10 meter dan bobot 30 ton tersebut. Eitss! Tidak perlu khawatir, semua ikan-ikan ini sudah jinak dan ramah kepada manusia.

    Untuk tiba di Teluk Cendrawasih, pelancong bisa menggunakan pesawat ataupun kapal laut terlebih dahulu ke Manokwari. Kemudian wisatawan dapat menggunakan jalan darat menuju kecamatan Ransiki selama 3 jam. Diakhiri dengan perjalanan 2,5 jam menuju TNTC menggunakan motorboat.

  • Pantai Harlem
    Pantai Harlem di Jayapura, Papua.
    Pantai Harlem di Jayapura, Papua.

    Pantai Harlem adalah salah satu obyek wisata yang terletak di Kabupaten Jayapura, Papua, tepatnya di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre. Adapun transportasi yang digunakan untuk tiba di Harlem yakni mobil dari Kota Jayapura menuju Dermaga Depapre, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan perahu melintasi Laut Depapre yang berhadapan dengan Samudra Pasifik. Setelah 15 menit mengarungi laut, akan terlihat keindahan Pantai Harlem dengan air kehijauan dan sangat jernih, mudaers! Mata pun akan dimanjakan dengan aneka biota laut berukuran kecil sebelum mendekati bibir pantai. Pasir di pinggiran pantai berwarna putih, tidak seperti pantai pada umumnya, dan sangat halus tanpa ada kerikil.

    Bagi Anda yang memiliki hobi olahraga menyelam, pantai ini dapat menjadi salah satu travel destination.

     

    Demikian penjelasan singkat mengenai tempat wisata paling gemar dikunjungi wisatawan pada musim liburan di Tanah Papua. Untuk informasi mengenai tarif, akomodasi, dll, silakan kunjungi link yang terlampir bawah ini.

    Sampai jumpa di Papua!

    Sumber:

    http://kom.ps/AFk0e9

    http://kom.ps/AFntAK

    http://kom.ps/AFtSSC

    http://hobytravel.com/2014/05/panduan-wisata-ke-teluk-cendrawasih-papua.html

     

    Penulis: Herlina Anace Yawang

    Editorial: Editorial Kompas Corner UMN