Asia Pacific Media Forum (APMF) 2016 kini kembali dihelat di Nusa Dua Bali. Event dua tahunan ini dilaksanakan sejak tahun 2008, dan merupakan forum yang mempertemukan pelaku media, periklanan, pemasaran dan teknologi. Kegiatan yang dilakasanakan mulai 11 -13 Mei 2016 mengangkat tema “Game On”.
Topik utama dalam APMF 2016 ini adalah Teknologi Disruptif. Topik ini tentunya tidak bisa dilepaskan dari kemajuan teknologi di dunia, termasuk periklanan itu sendiri. Metode konvensional dalam menjalankan usaha, baik barang maupun jasa, perlahan terlihat sudah mulai ditinggalkan. Pesatnya perkembangan teknologi dengan segala kemudahannya, memudahkan semua orang untuk bertransaksi dan saling bertukar pikiran dengan cepat (real time). Pergeseran inilah yang harus ditangkap dan diantisipasi oleh para pelaku usaha untuk terus bisa survive dalam menjalankan bisnisnya agar tetap relevan di mata consumer. Pemahaman membuat konten yang relevan dengan mengetahui pemanfaatan teknologi, merupakan kata kuncinya.
Peserta AMPF mulai terlihat berdatangan sejak pukul 09.00 WITA di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC). Setelah registrasi, para delegasi dapat mengunjungi stand pameran di sisi luar ruang pertemuan. Berbagai produk unggulan dari industry media hingga teknologi marketing turut dipamerkan. Tak jarang peserta juga mencoba, atau hanya sekedar mengabadikan dengan berfoto ria bersama teman-temannya.
Tentunya para pelaku usaha yang terlibat dalam acara ini adalah pelaku usaha berkelas dan popular. Terlihat dalam area pameran seperti Instagram, Samsung, Indonesia Mobile Exchange (IMX), Telkomsel, Bolalob, Qubicle, Growmint, dll. Sementara dari pelaku industri media di Indonesia, hadir Kompas Gramedia, MNC, ANTV, dan NET TV.
APMF Tech
Sesi APMF Tech merupakan sesi khusus pembahasan mengenai pemanfaat teknologi dan pengolahan big data. Konsepnya, mereka bisa memilih satu dari dua kelas yang berjalan parallel. Peserta memasuki ruangan untuk mengikuti Advance Class pada pukul 11.00 WITA. Advance Class ini kemudian dibagi menjadi dua dengan Kelas A pembahasannya lebih pada bagaimana memasarkan produk melalui teknologi, termasuk bagaimana memuaskan konsumen. Sementara di Kelas B lebih menekankan pada trend perkembangan teknologi dalam dunia marketing.
Para delegasi mengikuti setiap sesi dengan serius dan antusias lantaran pembicara yang dihadirkan merupakan praktisi-praktisi sukses memimpin perusahannya dengan memanfaatkan teknologi. Untuk hari pertama ini, pembicara yang telah berbagi pengalamannya di APMF 2016 ini diantaranya Timo Josten (Director Ilmuone Data), Citra Agus (CEO IMX), Daniel Tumiwa (CEO OLX Indonesia), Marcus Bihler (CEO Happy Fresh), Eka Sugiarto (Media Head PT. Unilever Indonesia Tbk), Ketut Sulistiawati (Founder CEO Somia Consulting), Steve Christian (Founder CEO Kapanlagi Network), Rene Menesez (CEO CtrlShift), dan lainnya.
Menarik apa yang sampaikan oleh Daniel Tumiwa. Ia mengatakan kadang pelaku usaha tidak bisa memanfaatkan data. Data, adalah unsur yang sangat penting untuk menjalankan Usaha. Ia mencontohkan kesuksesan OLX. Dalam mencari data, perusahaannya harus memantau 150 ribu jenis kombinasi barang yang berlalu lalang di dunia maya setiap hari. Dengan keseriusannya memantau data para penggunanya itu, kini dalam pengakuannya, terdapat transaksi bernilai total 26 Triliun rupiah per bulan di OLX.
Insight lainnya yang diberikan oleh Timo Justen adalah sebanyak 74% marketer rata-rata tidak paham secara teknis bagaimana pengolahan data yang benar. Sementara bagi yang sudah dapat, sebanyak 19% saja yang sangat puas dengan insight yang berhasil dikumpulkan dari pengolahan Big Data (advisory). Pada intinya, tidak ada satupun metodologi dalam dunia digital yang dapat menjawab semua permasalahn (not one size fits all).
Sebagai penutup dan untuk mengakrabkan para delegasi, panitia menggelar Welcome Dinner di Hotel Westin. Makan Malam ini sekaligus mengakhiri agenda pada hari pertama APMF 2016.
Kolaborasi dalam Booth Kompas Gramedia
Jika berkesempatan mengunjungi stand pameran Kompas Gramedia, ada hal menarik yang bisa dicoba pengunjung, yakni mencoba penemuan teknologi oleh AR & Co. dalam menjalankan Mobil-mobilan dengan konsentrasi pikiran.
Aplikasi dari teknologi ini harus dilakukan oleh dua orang. Konsentrasi pikiran penuh ini akan ditangkap oleh content technology yang ada di mobil kecil yang akan menggerakannya. Jadi, jika ingin mencobanya, pengunjung akan menggunakan alat khusus yang dilingkarkan di kepala dan berkolaborasi bersama untuk fokus. Ada yang berhasil, ada juga yang gagal karena tidak bisa berkonsentrasi penuh. Seru!
Selain itu, ada juga kopi Indonesia dan Brazil yang disajikan oleh Kompas Gramedia. Perpaduan blended arabika ini begitu nikmat dan pengunjung bisa menikmatinya free flow sepanjang perhelatan APMF 2016. Setiap peserta hanya perlu registrasikan diri dalam sistem yang telah disiapkan atau cukup menaruh kartu nama. Dan juga, ada cold Vietnam Drip yang dapat menyegarkan!
Begitu penasarannya, stand Kompas Gramedia cukup ramai dikunjungi para peserta. Let’s enjoy the rest of the event!
Text : Abdul Karim & Sulyana Andikko
Foto : Sulyana Andikko