Media Brand Design : Bimbing Generasi Muda Ciptakan Desain Media yang Atraktif

0
895

SERPONG, KOMPAS CORNER – Desain kini tak lagi sekedar mengiringi tulisan, namun juga berperan penting dalam menciptakan sebuah identitas unik bagi suatu media. Saat ini, berbagai macam media populer seperti Kinfolk, Monocle, Nylon dan beragam media lainnya mulai menjadikan desain sebagai “lambang” atraktif yang mampu menonjolkan ciri khas mereka. Bahkan, bagi sebagian media, merancang suatu desain yang menarik dan mampu mewakili identitas media sendiri merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi ditengah ketatnya persaingan antar media. Besarnya peranan suatu desain yang atraktif terhadap eksistensi suatu media lantas mendorong Kompas Corner mengadakan workshop, “Media Brand Design”, yang terangkai di dalam HUT Kompas Corner yang ke-3 pada Senin (2/05) di Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Dani Satrio, selaku HAI Magazine Editor in Chief, bersama dengan Freska Paramita, selaku HAI Magazine Art Director, mengulas seputar peranan desain terhadap eksistensi suatu media dan beraneka cara untuk merancang suatu desain yang atraktif dan bermakna.

Peran Desain dan Art Director

Seperti apa yang diungkapkan oleh Freska Paramita, media yang menarik ialah media yang mampu menemukan titik keselarasan antara konten tulisan dengan desain itu sendiri. Salah satu media yang telah menemukan titik keseimbangan tersebut ialah majalah HAI. Majalah yang berdiri dibawah naungan Kompas Gramedia semenjak tahun 1970-an ini merupakan majalah youth lifestyle, yang mengangkat anak muda sebagai target utama dalam pemasaran majalah HAI. Majalah HAI termasuk ke dalam salah satu media cetak terdepan yang mengamati perkembangan tren generasi muda terhadap desain dengan menciptakan empat pilar, yakni Entertainment, Art, School Life, dan Entrepreneur.

Dalam suatu media, peranan Art Director sangatlah penting dalam merancang desain suatu media mengingat desain cenderung berubah seiring dengan laju perkembangan IPTEK. Oleh karena itu, konten tulisan dan visual haruslah memiliki hubungan yang selaras demi menciptakan desain media yang atraktif. Menanggapi pertanyaan yang dilayangkan oleh peserta terkait hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam perancangan desain, Freska Paramita lantas menekankan pada 5 hal. “Visual, style, fotografi, ilustrasi dan pembaca ialah hal-hal yang penting dalam perancangan desain,” ujar Freska Paramita. Masing-masing dari kelima konten tersebut mempunyai peran serta keunggulan sendiri dalam menyelaraskan nilai atraktif suatu desain.

Penentuan Target Market

Suatu media wajib menentukan target marketnya terlebih dulu agar maksud desain suatu media dapat tersampaikan dengan baik. Target market sendiri bisa berupa seperti mayoritas jenis kelamin pembaca, tren yang kini tengah digandrungi, tipe pembaca yang sederhana ataupun kompleks, dan beragam hal lainnya yang mampu mempermudah media dalam membidik desain yang sesuai dengan konsumennya.

Freska yang akrab disapa dengan mba Eta juga mengulas pengetahuan tentang 3 dasar desain, yakni warna, karakteristik, dan pengaturan komposisi. Penggunaan berbagai macam sumber referensi desain ada baiknya dibatasi, agar layout yang dihasilkan tetap konsisten dan tetap mampu menghadirkan ciri khas.

Semenjak tahun 2011, majalah HAI telah menghadirkan data dalam bentuk visual yang menarik dan edukatif, yakni melalui infografis. Pembuatan infografis tentunya tetap mempertahankan keseimbangan proporsi antara desain dengan konten yang disuguhkan. Tak hanya memanjakan mata pembacanya, namun infografis sendiri dimaksudkan untuk menarik kembali minat ataupun rasa keingintahuan anak muda terhadap suatu hal dengan cara membaca.

Seperti yang diutarakan oleh Freska, generasi muda saat ini sudah enggan membaca artikel yang panjang nan kompleks. Untuk itu, dengan diciptakannya infografis diharapkan minat membaca generasi muda mampu tumbuh dan berkembang kembali. Infografis yang baik ialah infografis yang mampu menghadirkan informasi yang edukatif dengn porsi yang besar.

Freska Paramita membimbing peserta ketika mengerjakan latihan-latihan yang terdapat dalam workshop sebagai implementasi teori yang telah disampaikan.
Freska Paramita membimbing peserta ketika mengerjakan latihan-latihan yang terdapat dalam workshop sebagai implementasi teori yang telah disampaikan.

Target marketing juga berperan penting dalam pencarian gaya desain media yang pas dan sesuai. Sebagai contoh, ketika suatu media hendak membuat desain yang ditujukan kepada mahasiswa, media tersebut bisa meminta pendapat dan masukan dari mahasiswa itu sendiri. Pertanyaan yang diarahkan secara langsung kepada target marketingnya akan membuat perancangan gaya desain menjadi lebih mudah dan lebih sesuai.

Perancangan Desain Suatu Media

Selain dibekali oleh materi seputar desain media, para peserta juga diberi kesempatan untuk merancang desain dalam kompetisi sederhana yang memakan waktu sekitar 30 menit. Perancangan desain tersebut dilakukan secara berkelompok dengan jumlah anggota sekitar 4-5 peserta. Usai merancang desain, peserta diharuskan untuk mempresentasikan desain secara lebih detail dalam bentuk digital ataupun gambaran layout yang lengkap. Di akhir sesi workshop, Freska Paramita memberikan apresiasi terhadap kelompok desainer terbaik, yakni kelompok ke-4 dengan desain coffee shop nusantara : Teh-Kang.

Kelompok 4 keluar sebagai pemenang dalam perancangan desain workshop "Media Brand Design".
Kelompok 4 keluar sebagai pemenang dalam perancangan desain workshop “Media Brand Design”.

Freska berharap dengan diadakannya workshop ini, para graphic designer muda mampu terus berkarya dan menciptakan desain media yang mengedepankan identitas yang unik.

Penyerahan plakat dan souvenir oleh Reka, perwakilan panitia Kompas Corner kepada Freska Paramita seusai acara workshop.
Penyerahan plakat dan souvenir oleh Reka, perwakilan panitia Kompas Corner kepada Freska Paramita seusai acara workshop.

 

Penulis : Nadya Zul El-Nuha

Editor : Editorial Kompas Corner UMN

Foto : Dokumentasi Kompas Corner UMN