Revolusi Mental dalam Sudut Pandang Pendidikan

0
1729

Revolusi mental. Kata-kata ini sering sekali kita dengar dimana – mana semenjak masa pemerintahan Pak Jokowi. Mungkin sering juga kita ikut meneriakan atau mengatakan revolusi mental, tapi sebenarnya apasih revolusi mental? Kenapa harus ada revolusi mental? Ada yang lebih penting daripada masalah itu seperti harga BBM, nilai tukar dollar semakin tinggi dan lain-lain kok yang dipirkan hanya revolusi mental?

Kata – kata revolusi mental itu dapat ditangkap oleh orang banyak menurut sudut pandang mera masing-masing. Saya menangkap hal itu sebagai suatu perubahan. Revolusi mental adalah jalan utama dan pertama bagi kita negara Indonesia untuk mulai menuju perubahan menjadi lebih baik. Untuk melakukan suatu perubahan di lingkungan kita maka yang paling utama yang harus kita ubah adalah diri kita sendiri terlebih dahulu. Apa artinya kita berusaha merubah orang lain tapi kita sendiri tidak berubah. Revolusi mental artinya merubah mental kita.

Mengapa saya merasa bahwa betul Pak Jokowi, yang pertama – tama untuk Indonesia adalah revolusi mental adalah karena kita warga Indonesia memiliki mental yang lemah. Pernahkah kita berpikir menagapa orang bule lebih banyak dicari dan mendapat posisi tinggi serta negara barat jauh lebih maju dari kita? Karena mereka memiliki mental dan karakter yang kuat dan terdidik. Yang dimaksud terdidik bukan hanya otaknya melainkan juga hati dan budi pekertinya. Apa artinya seseorang punya gelar setinggi langit tapi perilaku penuh kejahatan seperti korupsi dan lain-lain? Megapa Indonesia, negara yang kaya akan sumber daya alam juga manusianya bisa banyak hutang kesana – sini? Mengapa di Indonesia korupsi tumbuh subur? Itu karena mental kita yang bisa dibilang payah.

Kita disini dari kecil sudah bermental tidak baik. Misal banyak sekali anak – anak mencontek yang bahkan dibiarkan mencontek oleh guru dan orangtuanya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Itu karena disini nilai lebih dihargai daripada proses dan kejujuran. Orang Indonesia masih berpikiran sempit bahwa kesuksesan berarti dihormati, bergelar, pintar dan kaya. Padahal yang sebenernya paling penting dari sukses adalah punya karakter. Maka kalau kita mau membangun Indonesia menjadi sukses dan maju maka revolusi mental adalah jalannya.

Lalu bagaimana sebenarnya cara paling baik merevolusi mental orang Indonesia? Anak muda penerus bangsalah yang harus paling banyak dididik karakternya dan salah satu agen pendidik yang paling berpengaruh bagi anak adalah sekolah. Sungguh ironis meliah realitas bahwa di Indonesia anak sekolah dibolehkan bahkan disuruh mencontek saat ujian oleh gurunya hanya demi peringkat sekolahnya. Bagaimana anak – anak kita mau memiliki karakter jujur kalua di sekolah saja yang mendidik mereka saja tidak bisa mencotohkan tindakan jujur. Guru adalah seseorang yang untuk digugu lan ditiru, kalua guru saja tidak jujur maka muridpun akan mencontoh.

Menurut saya, yang paling pertama harus diubah adalah instansi pendidikan terutama guru. Guru yang diterima untuk mendidik haruslah guru yang berkompeten juga berkarakter baik. Sulit memang karena banyak orang memandang rendah profesi guru. Tapi hal ini tentu bia diatasi dengan cara menaikan derajat dan martabat guru. Misal dengan gaji guru yang lebih tinggi maka akan lebih banyak orang yang ingin menjadi guru. Kalau staf pendidiknya baik maka murid yang dihasilkan juga akan baik. Murid – murid akan memiliki pemikiran terbuka dan sikap yang pantas dan baik.

Dengan begitu, karakter anak Indonesia yang dibangun adalah karakter orang yang baik, jujur, dan paham akan masa depan yang lebih baik. Jika mereka sudah tumbuh dengan dasar yang baik maka tentu saja perubahan akan muncul pertama – tama dalam diri mereka lalu menyebar ke lingkungan mereka dan perlahan akan merubah Indonesia menjadi lebih baik.

 

By :

Maria Alexandra Iskandar – XII

SMA Kolese Loyola, Semarang