Rona Ramah Hijab yang Mendunia

0
1071

Malam merambat larut ketika dua ”hijaber”, Srikandi (24) dan Erren (22), asyik ber-”selfie” ria, memotret diri sendiri dengan telepon seluler masing-masing. Berbagai gaya ekspresi dijajal. Sesekali tersenyum dengan kerling manja, sesekali memonyongkan bibir sedikit agar terbentuk raut wajah imut. Aih.

OLEH SARIE FEBRIANE

Aku dari Bekasi… mau nonton fashion show Dian Pelangi,” kata Srikandi. Ia bersama Erren tengah membunuh bosan selagi menanti peragaan busana koleksi desainer busana muslim Dian Pelangi. Peragaan itu digelar dalam perhelatan mode tahunan Jakarta Fashion Week 2016 di pusat belanja Senayan City, Jakarta, akhir Oktober lalu.

Malam itu, suasana di dalam tenda tempat berlangsungnya acara semarak dipenuhi pengunjung yang didominasi hijabers. Riuh rendah celotehan dan tawa terdengar, sesekali diselingi pekikan gembira ketika mereka bertemu teman.

Hijabers adalah istilah ngepop untuk komunitas Muslimah yang memakai hijab dalam gaya yang modis. Kesan modis tertangkap kuat jika mencermati gaya berhijab Muslimah Indonesia, khususnya di perkotaan, beberapa tahun belakangan. Dalam tenda itu, hijabers seperti Srikandi dan Erren tampak semarak dalam balutan busana beragam model potongan, motif, dan warna.

Gaya kerudung beragam, mulai dari kerudung panjang, berlapis, bertumpuk, turban, hingga cadar pula. Wajah yang terbingkai kerudung cantik itu dipulas riasan cemerlang yang segar. Mereka terlihat serba bening.

Hijab makin digandrungi perempuan Muslim Indonesia sebagai pilihan berbusana. Trennya merambah dan tecermin dalam berbagai kanal gaya hidup.

Dilirik industri

Berhijab tak lagi menjadi kendala untuk berkiprah dalam dunia showbiz. Segala keperluan untuk Muslimah berhijab menjadi lirikan segala industri, tak hanya industri mode. Kita bisa mencermati fenomenanya dalam ragam iklan di media massa atau jenis bisnis yang bermunculan di sekitar kita. Mulai dari produk riasan, sampo khusus untuk rambut yang ditutupi kerudung, salon khusus Muslimah, buku traveling untuk Muslimah berhijab, cat kuku khusus Muslimah, hingga majalah gaya hidup khusus.

Dahulu, jumlah majalah gaya hidup khusus Muslimah masih terbatas. Salah satu yang pionir adalah majalah Noor. Belakangan bermunculan majalah hijabers yang menyasar segmen dari remaja hingga dewasa. Sebut saja Hijabella untuk segmen remaja, Laiqa,dan Scarf untuk perempuan yang lebih dewasa. Melalui majalah itu, perempuan berhijab Indonesia masa kini direpresentasikan sebagai perempuan
modern, ceria, cerdas, dan salehah.

Di luar media konvensional, ruang virtual pun diwarnai selebritas media sosial yang berhijab, utamanya Instagram, yang menjadi rujukan hijabers dalam bergaya. Salah satunya akun @joyagh yang dikelola gadis hijaber asal Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Joyagh yang bergaya modis dan sporty diikuti oleh 394.000 pengikut di Instagram. Selebritas Instagram semacam Joyagh kini diistilahkan sebagai ”selebgram”.

Selain dari Instagram, kita juga mudah menemui berbagai tutorial hijab di kanal Youtube. Akun HijUpCom dari Indonesia yang memuat tutorial hijab ditonton lebih dari 2 juta kali. Berbagai tips mengenakan hijab yang modis bisa diikuti dengan mudah, misalnya bagaimana mengenakan kerudung bagi pemilik wajah bulat. Tutorial hijab dari akun Jeng Daru, juga asal Indonesia, ditonton lebih dari 1,2 juta kali dengan 9.613 subscriber.

Penampilan perempuan berhijab yang modern, elegan, cerdas, dan ceria itu pula yang mulai disuguhkan melalui ajang pemilihan putri-putrian di kalangan komunitas hijabers. ”Aku dulu juga runner-up Putri Muslimah di Bekasi, Mbak,” cerita Srikandi yang terpilih pada 2014. Menurut dia, pemilihan putri-putrian semacam itu berbeda dengan pemilihan beauty pageantpada umumnya. ”Harus pandai mengaji juga,” kata Srikandi.

Salah satu ajang kontes kecantikan lain adalah Miss World Muslimah yang diselenggarakan World Muslimah Foundation sejak 2011. Perhelatan yang digagas dan diselenggarakan di Indonesia ini diikuti oleh perempuan berhijab dari sejumlah negara berpenduduk Muslim.

Muslimah yang terpilih dalam ajang itu juga diarahkan menjadi pemberdaya sesama kaumnya, terutama yang dilanda krisis, entah bencana alam atau konflik. Desember 2014, media Al Jazeera menulis ajang Miss World Muslimah itu di situsnya dengan judul ”High Heels and Hijabs in Indonesia, an Islamic Answer to Beauty Pageants”.

Memupus stereotip

Fenomena hijab di Indonesia ini sebenarnya juga menjadi gejala global. Tak heran, berbagai label busana internasional mulai merambah menggarap koleksi hijab. Sebut saja DKNY, Mango, Zara, Uniqlo, dan Tommy Hilfiger. Dunia mode Barat pun membentuk terminologi untuk koleksi hijab sebagai modest fashion alias mode yang bersahaja. Meski diistilahkanmodest, bukan berarti lantas menjadi tidak modis.

Dari dunia Barat, salah satu ikon hijabers yang mendunia adalah Hana Tajima, gadis asal Inggris yang kini tinggal di New York, Amerika Serikat. Hana memeluk Islam pada usia 18 tahun saat masih tinggal di London, Inggris. Gadis blasteran Jepang- Inggris ini menjadiblogger sejak 2010 dan mencapai popularitas dunia dengan gaya penampilannya yang modis dalam berhijab. Hana, yang pernah diundang ke Indonesia oleh komunitas
hijabers Tanah Air, kini punya label mode sendiri, Maysaa, dan juga berkolaborasi dengan Uniqlo, peritel busana asal Jepang.

Baru-baru ini, H&M, peritel busana dan perlengkapan asal Swedia, mengeluarkan iklan terbaru yang menampilkan fotomodel Mariah Idrissi dalam balutan hijab. H&M adalah peritel busana terbesar kedua di dunia saat ini. Kemunculan iklan ini sontak mendapat sambutan hangat di kalangan hijabers dan pengamat mode, termasuk Hana Tajima.

Dalam kolom di Fortune.com, Hana menulis, hijab menjadi subkultur tersendiri di dunia berkat gerakan perempuan muda Muslim di sejumlah negara yang memopulerkan hijab di era internet. Hijabers dunia yang tampil serba modis mendefinisikan ulang bagaimana dunia memandang mereka. Mereka menepis stereotip yang muncul di kalangan Barat bahwa hijab merupakan bentuk pengekangan.

Penampakan perempuan modis berhijab dalam iklan H&M, ujar Hana, mencerminkan penerimaan hijab dalam dunia mode arus utama yang dikuasai Barat. Hana yakin dan optimistis, di tahun-tahun mendatang, berbagai label mode internasional akan turut menggarap hijab.

Reina Lewis, profesor kebudayaan di London College of Fashion, University of the Arts, seperti dikutip situs International Business Times, mengatakan, populasi Muslim global saat ini kian didominasi kaum muda. Setelah dunia pemasaran menyasar segmen pasar Muslim untuk sektor makanan dan bisnis finansial, Lewis memprediksi, dunia
mode akan menjadi primadona ketiga.

Merujuk laporan State of Global Islamic Economy 2014-2015 oleh Thomson Reuters dan Dinar Standart, tahun 2019, konsumen Muslim di dunia diprediksi menghabiskan 484 miliar dollar AS untuk berbelanja pakaian.

(SRI REJEKI/NUR HIDAYATI) Foto: KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

Versi cetak artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 8 November 2015, di halaman 1 dengan judul “GAYA HIDUP : Rona Ramah Hijab yang Mendunia”