Naif – Untuk Anak Cucu

0
2484

Band pop Naif, yang telah aktif sekitar 20 tahun, mengeluarkan ulang tiga album pertama mereka dalam bentuk piringan hitam. Peluncurannya pada Rabu (29/7) di 365 Ecobar, Jakarta, dipenuhi penggemar dan kawan-kawan mereka.

Tiga album itu adalah Naif, Jangan Terlalu, dan Titik Cerah. Awalnya, tiga album itu beredar dalam bentuk kaset produksi label Bulletin (Indo Semar Sakti). Kini, piringan hitamnya diproduksi bersama label itu dan Demajors masing-masing album sebanyak 500 keping. Sebelum tengah malam, albumnya ludes.

Penjualan piringan hitam yang dicetak di Jepang itu dimulai pukul 20.00. Sejak sore, sudah berdatangan orang yang hendak mengantre. Semakin malam, antrean makin panjang. Mereka yang datang sekitar pukul 20.00 mengantre hingga sekitar 1,5 jam untuk album yang dijual Rp 300.000 per keping itu.

Setelah antrean mereda, David Bayu Danangjaya (vokal), Franki Indrasmoro Sumbodo (drum), Mohammad Emil Hussein (bas), dan Fajar ”Jarwo” Endra Taruna (gitar) naik panggung kecil di bar itu. Mereka memainkan lagu-lagu dari tiga album tersebut, seperti ”Mobil Balap”, ”Piknik ’72”, ”Kencan Pertama”, dan ”Selalu”.

Emil berujar bahwa ketiga album itu dulunya direkam secara analog memakai pita sehingga memudahkan untuk diproduksi ke piringan hitam. Setelah album ketiga, Naif merekam lagu secara digital, termasuk album baru yang sedang dikerjakan.

David berterima kasih atas apresiasi pendengar yang telah mengantre dan membeli piringan hitam itu. ”Terima kasih yang sudah membeli pelat Naif. Disimpan baik-baik, ya. Itu buat kenang-kenangan anak cucu nanti,” ujarnya.

Ia tidak berpesan bagi pembeli untuk menjual kembali album itu seperti kerap dilakukan untuk piringan hitam edisi terbatas.