Dalam laporan keuangan yang dirilis Apple, penerimaan perusahaan pada 2014 mencapai 74,6 miliar dollar AS dan mampu membukukan keuntungan sebesar 18 miliar dollar AS. Besarnya pemasukan itu meningkat pesat dari tahun sebelumnya yang sebesar 57,6 miliar dollar AS dengan keuntungan 13,1 miliar dollar AS.
Sebagian besar pendapatan yang diperoleh Apple berasal dari penjulan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus yang mencapai 51,1 miliar dollar AS. Inilah bukti sukses keberhasilan Apple dalam memasarkan ponsel khusus bagi kalangan atas dengan harga premium.
Apple menjadi contoh bagaimana sebuah perusahaan elektronik bisa tetap relevan bagi konsumennya di tengah persaingan yang begitu ketat.
Salah mengantisipasi perkembangan teknologi atau selera masyarakat bisa berakibat fatal bagi perusahaan elektronik. Kelangsungan perusahaan teknologi antara lain ditentukan oleh keberadaan media sosial. Media sosial diperkirakan masih akan tetap marak.
Berdasarkan studi yang dilakukan Ericsson ConsumerLab, media sosial diperkirakan masih akan eksis dan marak. Konklusi itu didasarkan hasil riset global yang melibatkan responden dari 10 kota di berbagai negara dan dianggap mewakili 85 juta pengguna internet.
Salah satu fenomena yang diprediksi adalah kebutuhan nyata dari generasi muda akan jaringan internet untuk menghubungkan berbagai hal ke dalam perangkat elektronik yang mereka miliki. Produsen cip, Qualcomm, juga memprediksikan hal serupa bahwa jumlah ponsel yang ada di dunia pada 2014 hingga 2018 akan mencapai 8 miliar unit.
Ponsel itu tersambung melalui internet ke perangkat lain yang berhubungan dengan otomotif ataupun perangkat di rumah, seperti lampu dan kamera keamanan.
”Kita mengharapkan mobil yang kian pintar, rumah yang pintar, dan kian banyak perangkat yang dikenakan,” kata Mantosh Malhotra, Regional Head Southeast Asia untuk Qualcomm Technologies dalam pertemuan di Jakarta, pekan lalu.
Kompas/