Lampu petromak yang terangnya tak seberapa itu perlahan memudar
Tatkala ketika minyak tanah yang kumiliki pun tak cukup untuk menyala hingga esok pagi
Begitu pula dengan kolam yang airnya perlahan menghijau penuh dengan lumut, tanda tak sering dibersihkan
Begitu pula dengan hatiku yang sudah tak tenang lagi, tatkala sudah tak pernah melantunkan ayat-ayat suci-Nya
Di saat tubuh ringkih ini tak pernah mengunjungi surau yang tak megah itu
“Ya Allah, ampunilah dosa hamba apabila kiamat datang esok fajar”
Begitulah doa seorang pendosa bejat ini
Yang hanya ingat kepada Tuhan di saat pundi-pundi rupiah sudah tak terlihat lagi
Di saat emas dan perak tak muat lagi untuk sakunya yang kecil itu
Bandar Lampung