Menghujam
Fitriani Astuti -
61
Jemari ini
Bersama pena kecil dengan ketebalan tintanya yang amat membekas
Dalam selembar kertas buram tiada warna
Sembari terpekik dalam diam
Kan ku goreskan secarik kisahku
Memang sugguh amat...
TERUNTUK BUNDA
Bunda
Wanita terhebat dalam hidupku
Yang menjadi guru pertama dalam duniaku
Yang menjadi pahlawan terhebat yang selalu menolongku
Bunda
Tak pernah lelah kau bekerja
Mencari nafkah untuk anak tercinta
Keringatmu menjadi...
“Just In Silent”
hempasan daun melayang pada kencangnya angin
mengingatkan kisah diantara berbagai kisah
dimana saat diri ini bertemu dengannya
hingga lambat laun menjadi sebuah cerita
namun kini semua berbeda
awal kebahagiaan...
Di Ambang Gelisah
kala hati berada pada titik dimana rasa telah hilang dari tempat singgahnya
mulut tak bisa mengeluarkan sepatah katapun
raga terasa terterkam oleh gelisah
otak tak lagi mampu...
Arah
Saat ku pejamkan mata
Saat ku temukan luka
Semarak dalam jiwa juga rasa
Terasa pedih
Amat mendalam
Begitu dalam
Hingga tak tahu arah berjalan
Namun...
Kini saat yang tepat untuk melangkah
Menjadikan hari...
Sepucuk Harapan
malam mencekam
hawa dingin menghujam
rasa gundah menyeram
lengap sudah rasa tak karuan
terkadang keindahan diciptakan bukan untuk dimiliki
hanya perlu dipandangi dari jauh
lalu syukuri bahwa ia berada di sana...
Tiada Arti
semburat cahaya melintasi malam sepi
mengingatkan bayangan akan sesosok diri
merajut kisah tak terpungkiri
diammu adalah seribu pertanyaan dalam setiap mimpi
tingkahmu menumbuhkan jawaban tanpa pasti
lalu apakah ini?
mengapa...
Pesanku
Untuk engkau dek
Hidup ini adalah pilihan yang kau putuskan
Walau terkadang keputusan terakhirmu terdengar mustahil
Namun hal itu nyata
Pertama kau harus mempunyai impian
Impian yang kau wujudkan...