Aransemen Spesial RAN, Nyoman Paul dan ‘Opening’ Khusus Wijaya 80 di Hari Pertama BNI Java Jazz Festival 2025

0
36
Penampilan RAN Java Jazz 2025
RAN saat tampil di panggung BNI Java Jazz Festival 2025, Jumat (30/5/2025). Fotografer: Mohammad Zaidan Rizieq

Setiap tahun, Java Jazz Festival menjadi momen paling ditunggu oleh para pecinta musik. Tahun ini, festival Jazz terbesar di Tanah Air yang mengusung nama resmi BNI Java Jazz Festival 2025 ini kembali hadir, memasuki usia ke-20 tahun.

Sejumlah penampil dari Tanah Air dihadirkan, seperti RAN, Andien, Nyoman Paul, Wijaya 80, dan banyak lagi lainnya. Begitu pula para penampil internasional. Di hari pertama perhelatan BNI Java Jazz Festival 2025 (JJF), Jumat (30/5/2025), tampil dalam pertunjukan khusus adalah Jacob Collier, musisi asal Inggris. 

Baca juga : Musisi Lokal dan Internasional Sama-sama Meriahkan Java Jazz Festival 2024

Para musisi Tanah Air pun berlomba-lomba membawakan penampilan spesial mereka. Salah satunya adalah RAN. Pada Jumat malam, musik trio Rayi, Asta, dan Nino yang sangat pop ini disulap menjadi jazz, berkolaborasi dengan Horns Star Big Band

“Salah satu pendiri Horns Star Big Band sempat ngajak ngobrol soal kemungkinan kolaborasi. Waktu itu kami berdiskusi soal buat aransemen yang berbeda. Ya udah, akhirnya kami setuju dan mulai ngerjain bareng,” ungkap Nino, salah satu personel RAN pada Jumat (30/5).

Sebagai kejutan, di panggung JJF, RAN membawakan satu lagu spesial yang belum pernah mereka bawakan di atas panggung selama 17 tahun berkarier.

Salah satu pendiri Horns Star Big Band sempat ngajak ngobrol soal kemungkinan kolaborasi. Waktu itu kami berdiskusi soal buat aransemen yang berbeda. 

 

Penampilan RAN di Java Jazz 2025
Salah satu personel RAN, Rayi, saat tampil di panggung BNI Java Jazz Festival 2025, Jumat (30/5/2025). Fotografer: Jessie Kayliana

Penampilan mereka dibuka dengan lagu “Hey Tunggu Dulu”, disusul “Selamat Pagi” kemudian ‘T.G.I Friday’. Sorak sorai penonton, menjadi bukti penampilan mereka sukses membius penonton, sekaligus menjadi bukti betapa lagu-lagu RAN begitu dekat di hati  penggemarnya.

Energi dari panggung seakan menyatu dengan antusiasme penonton yang tak henti-hentinya ikut bernyanyi dan bergoyang. Momen seperti ini membawa mereka kembali mengingat perjalanan panjang yang telah dilewati, terutama salah satu panggung paling berkesan dalam karier mereka, yakni Java Jazz Festival.

Baca juga : Antusiasme Penggemar di Hari Kedua Java Jazz Festival 2024

JJF, bagi RAN tak sekadar festival musik. JJF telah menjadi titik penting yang membuka begitu banyak pintu karir mereka. “Kalau harus mendeskripsikan Java Jazz, festival ini adalah impian, legendaris, dan pembuka,” ungkap Nino.

Mereka masih mengingat jelas, kali pertama tampil di festival itu terjadi tak lama setelah album perdana dirilis. Waktu itu, status mereka masih musisi baru, belum punya banyak panggung besar, apalagi ekspektasi.

Namun, ketika mereka tampil pertama kali di panggung java jazz, ekspektasi mereka jauh diluar dugaan—penonton memenuhi area hingga ke ujung, bahkan masih ada yang berusaha masuk.

Pengalaman itu menjadi salah satu titik balik. Tak hanya menandai awal perjalanan tampil di panggung besar, namun juga menjadi pengingat bahwa mimpi yang terasa jauh, suatu saat akan bisa diwujudkan.

Wijaya 80

Persiapan Wijaya 80 untuk tampil di JJF pun tidak kalah seru. Kelompok yang diawaki oleh salah satunya Ardhito Pramono ini mempersiapkan penampilannya dengan matang. Mereka menyuguhkan penampilan berbeda dengan opening khusus yang dirancang untuk JJF tahun ini.

Ini pertama kalinya kami tampil di Java Jazz, dan pastinya banyak hal spesial yang belum pernah dilihat sebelumnya.

 

“Ini pertama kalinya kami tampil di Java Jazz, dan pastinya banyak hal spesial yang belum pernah dilihat sebelumnya. Wijaya 80 tampil dengan konsep konser seperti ini, dan kami juga menyiapkan opening spesial. Ada satu lagu yang belum dirilis, judulnya ‘Sudah Tahu’, dan khusus dirilis secara eksklusif di lokasi. Selain itu, kami juga bikin special opening khusus untuk Java Jazz,” ungkap Ardhito.

Penampilan Wijaya 80 di Java Jazz Festival 2025
Wijaya 80 saat tampil di panggung BNI Java Jazz Festival 2025, Jumat (30/5/2025). Fotografer: Mohammad Zaidan Rizieq

Opening khusus Wijaya 80 berupa kolaborasi mereka dengan satu influencer asal Jepang. Suaranya menjadi pembuka penampilan mereka. Di awal penampilan, mereka memperkenalkan diri menggunakan bahasa Jepang, untuk membangun vibe era Jepang tahun 80-an. Ini adalah pertama kalinya, Wijaya 80 menggunakan konsep tersebut untuk penampilan mereka. 

Nyoman Paul

Sama seperti artis lainnya, Nyoman Paul yang akrab disapa Paul juga mempersiapkan aransemen khusus untuk tampil di JJF. Paul mengatakan, hal yang menginspirasinya untuk merubah aransemen lagunya menjadi jazz adalah pihak JJF. 

“Proses aransemen memakan waktu sekitar setengah hingga dua bulan,” ungkap Paul.

Sebelum tampil di JJF, dua minggu sebelumnya, Paul juga sempat menggelar showcase. Jadi, ia harus mempersiapkan aransemen untuk showcase album sekaligus merancang aransemen yang berbeda khusus untuk JJF.

Baca juga : Java Jazz Menjadi Oase Para Pekerja Jakarta

Penampilan Nyoman Paul di Java Jazz Festival 2025
Nyoman Paul saat tampil di BNI Java Jazz Festival 2025, Jumat (30/5/2025). Fotografer: Mohammad Zaidan Rizieq

Salah satu lagu yang favorit Paul saat tampil di panggung adalah “Mundur Perlahan”. Awalnya, lagu ini hanya diiringi petikan gitar. Namun, khusus untuk JJF, ia mengubahnya menjadi versi jazz. Selain itu, Paul juga menikmati menyanyikan lagu “Tunggu Apa Lagi”.

Penonton tampak sangat menikmati penampilan Paul. Salah satu penggemar Paul mengatakan bahwa ia suka semua lagu yang dibawakan Paul tersebut dengan aransemen yang dibawakan hanya ada di JJF. 

Di akhir penampilannya, Paul menyampaikan pesan khusus untuk penonton yang sudah hadir menikmati penampilannya. “Terima kasih sudah datang dan dengerin penampilan aku tadi. Yang paling penting, selamat ulang tahun buat Java Jazz! Semoga terus tumbuh lebih besar, makin luas jangkauannya, dan semoga aku bisa diberi kesempatan tampil lagi. Java Jazz selalu mewah dan istimewa,” ujarnya. 

Harapan 

Setelah tampil memukau di panggung JJF 2025 dan membangkitkan antusias penonton yang luar biasa, para musisi yang terlibat mengungkapkan harapannya untuk JJF tahun berikutnya.

“Semoga Java Jazz makin ramai, makin besar, dan tetap konsisten. Line-up dari musisi luar negeri juga semoga makin bagus ke depannya. Buat Gen Z, festival ini bisa jadi wadah buat mengapresiasi musik jazz, baik dari luar negeri maupun lokal,” ungkap Nino dari RAN.

 

Semoga Java Jazz makin ramai, makin besar, dan tetap konsisten. Line-up dari musisi luar negeri juga semoga makin bagus ke depannya.

Mereka menambahkan, meski bukan musisi jazz murni, kesempatan untuk tampil di JJF sangatlah mungkin dan menjadi kesempatan yang sangat baik untuk mengajak lebih banyak orang mengenal festival tersebut.

Sementara itu, Wijaya 80 juga menyampaikan pesan untuk para musisi yang belum memiliki kesempatan untuk tampil di JJF. “Terus berkarya. Buat kalian yang belum pernah tampil di Java Jazz percaya aja, suatu hari nanti pasti bisa main di sini. Jangan berhenti bermusik. Java Jazz awalnya adalah mimpi, festival jazz terbesar di Asia Tenggara, bahkan mungkin di dunia. Mimpi itu jadi semangat, dan akhirnya terwujud. Untuk teman-teman musisi di luar sana yang punya mimpi tampil di Java Jazz, yakin aja, kelak mimpi kalian akan terwujud,” kata Ardhito.

Selamat ulang tahun yang ke-20 Java Jazz! Sampai jumpa di tahun depan!

Reporter : Azka Darin Pramadani, Sastra Arab, Universitas Padjadjaran, volunter Kompas Muda untuk BNI Java Jazz Festival 2025

Fotografer : Mohammad Zaidan Rizieq, Film & Televisi Universitas Pendidikan Indonesia dan Jessie Kayliana, Desain Komunikasi Visual, Universitas Multimedia Nusantara, volunter Kompas Muda untuk BNI Java Jazz Festival 2025

Editor : Dwi As Setianingsih