Tim KKN PPM UGM Periode 2 Tahun 2023 Unit Liwa mengadakan sosialisasi dan praktik pembuatan ecoprint dari limbah daun kopi bersama dengan ibu-ibu PKK Pekon Sedampah Indah, pada Selasa (11/7/2023). Kegiatan ini diikuti oleh 14 mahasiswa KKN dan juga 11 ibu-ibu PKK. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengoptimalkan limbah kopi yang ada. Pengadaan sosialisasi dan praktik pembuatan ecoprint dilaksanakan di Balai Pekon Sedampah Indah, Lampung Barat.
Pekon Sedampah Indah merupakan daerah dataran tinggi yang terletak di Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat. Bahan organik seperti daun-daunan banyak dijumpai di daerah ini terutama daun kopi. Potensi tersebut dapat dikembangkan ke salah satu usaha untuk memanfaatkan daun kopi serta daun-daun yang lain untuk pembuatan ecoprint.
Sosialisasi dan praktik pembuatan ecoprint dari limbah daun kopi ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK Pekon Sedampah Indah yang bertujuan untuk mengoptimalkan limbah daun kopi yang tidak dipakai lagi menjadi sebuah barang yang memiliki nilai jual dan ciri khas tersendiri. Sebelum adanya praktik pembuatan Tim KKN PPM UGM memaparkan sebuah materi sosialisasi terlebih dahulu mulai dari pengertian, cara pembuatan, serta aspek-aspek yang ada dalam pembuatannya.
Ecoprint adalah salah satu teknik mencetak warna menggunakan bahan alami atau ramah lingkungan yang dapat digunakan pada berbagai media serta dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Ecoprint dapat digunakan dalam berbagai aspek di masyarakat. Hal ini didasari dengan adanya ecoprint kita dapat mengetahui inovasi terkini yang dapat dikembangkan di Pekon Sedampah Indah.
Pembuatan ecoprint ada 2 teknik yang dapat digunakan. Pertama, teknik pounding yaitu dengan dipukul menggunakan palu yang sebelumnya di rendam menggunakan tawas, cuka, dan soda api. Kedua yaitu teknik iron blanket dengan cara kain dibentangkan lalu ditempelkan bunga dan daun, selanjutnya di gulung dan di kukus beberapa saat. Penyediaan bahan sangat tergantung pada kesediaan bahan baku ecoprint.
Pembuatan ecoprint dapat di lihat ke dalam berbagai aspek mulai dari aspek keamanan saat pembuatan, aspek kebudayaan, dan juga aspek pemasaran. Aspek keamanan yaitu dari cara pembuatan agar tetap aman yaitu dengan menggunakan sarung tangan latex pada saat perendaman menggunakan tawar, soda api, dan cuka. Contoh lain berupa pada saat memeras kain yang sudah direndam dapat di jauhkan dari muka atau daerah sensitif agar menghindari iritasi. Pada aspek kebudayaan yaitu dengan membuat sebuah desain seperti mahkota yang digunakan pada Tari Sigeh Pengunten. Tari Sigeh Pengunten merupakan salah satu tari kreasi asli Lampung dengan mengadopsi tari sembah pada gerakannya.
Produk ecoprint dari daun-daunan yang dianggap limbah ternyata dapat memiliki nilai guna dan nilai jual yang berpotensi menjadi salah satu usaha unggulan di Pekon Sedampah Indah ini. Untuk meningkatkan nilai produk, aspek pengemasan menjadi hal yang penting. Kemasan ramah lingkungan menjadi opsi yang tepat mengingat nilai dari ecoprint adalah alam dan lingkungan.
Pemasaran ecoprint dapat dilakukan secara tatap muka maupun daring. Pameran adalah media yang tepat dalam hal pemasaran secara tatap muka langsung karena banyak nilai yang terkandung dalam ecoprint yang harus disampaikan kepada konsumen. Penjualan secara daring dapat dilakukan melalui berbagai sosial media dan platform e-commerce. Untuk meningkatkan brand awareness, promosi melalui media digital perlu dilakukan dengan metode brand story.
Pembuatan brand story merupakan pembuatan narasi di balik sebuah brand untuk menguatkan identitas bisnis tersebut. Peengrajin tidak hanya menjual produk, namun juga cerita dari sebuah brand serta nilai-nilai yang ada dalam sebuah produk ecoprint.
Adanya sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, ilmu, dan juga perekonomian masyarakat yang nantinya bisa menjadi inisiasi pembuatan UMKM. Hal ini didasari dengan adanya potensi yang ada di Pekon Sedampah Indah yaitu dengan banyaknya tumbuhan yang bisa di manfaatkan dalam pembuatan ecoprint. Pengolahan tersebut juga dapat mengoptimalkan limbah daun yang sudah tidak dimanfaatkan lagi. Ecoprint juga meningkatkan kebudayaan yang ada di masyarakat dengan mengadopsi desainnya ke dalam kain yang akan dibuat.
Penulis : Eurrydice Setianingroem W, Fakultas Ilmu Budaya
Foto: Ichsan Hibatullah, Fakultas MIPA